Setelah puas makan bersama dengannya, kami akan pergi pulang kembali. Tapi di tengah perjalanan aku merasa sakit yang tak bisa dan belum pernah aku rasakan sebelumnya.
"Sayang, cepatlah sedikit. Perutku sangat sakit..." aku berbicara pada Deddy dari belakang seraya mencengkram kuat pinggangnya.
Deddy kemudian menghentikan laju motornya di sisi jalan. "Sayang, kau..."
"Kenapa kau berhenti? Cepat kita pulang, aku tidak tahan!" balasku dengan kesal padanya.
"Kita ke rumah sakit!" balas Deddy dengan tegas seraya menaiki motornya lagi.
Aku berusaha menahan sekuat tenaga rasa sakit yang kini kurasa dengan tiba-tiba sejak tadi. Setelah sampai di sebuah klinik besar di sebrang jalan, Deddy langsung menuju ke sana.
Begitu turun dari motor, aku terkejut saat merasakan sesuatu keluar dari kewanitaanku.
"Sayang..." panggilku pada Deddy dengan cemas dan ketakutan.