"Panggil nama aku sayang....Pleasseee.... " pinta Rafiz, ketika Cherlly terus saja mendesah tanpa memanggil namanya, membuat Rafiz harus meminta sang istri menyerukan namanya lantang,
"Rafiz... Aaaahhh..." begitu jari jemari Rafiz bermain dengan ritme dan gerakan yang membuat Cherlly bergetar dan mengeluarkan peluh di dahinya. Rafiz tidak tahan untuk memberikan tanda kepemilikan di leher dan gundukan lembut yang menyembul di wajah miliknya,
"Aaahhh... Aaahhh....eHhhmmm" erang Cherlly terbata-bata saat Rafiz menambah ritme tangannya di bawah sana. Rafiz merasakan kedutan di milik Cherlly, menandakan Cherlly telah mencapai klimaksnya dengan rembesan basah di bagian inti milik Cherlly. Rafiz segera menyatukan kejantanannya yang meronta untuk segera dipuaskan,