"Udah-udah Gina, jangan dilanjutin." Suzy yang panik, langsung saja berdiri dari kasur yang baru saja ia duduki selama beberapa menit. Gadis itu dengan cepat mengambil kunci mobil agar bisa segera pergi ke rumah keluarga Adhitama tempat dimana Gina berada.
Sedangkan di sisi lain, Gina yang berusaha mengendalikan pikirannya agar tidak terus terpaku kepada memori kelam tujuh tahun lalu mulai terisak sedikit demi sedikit. Handphone yang tadi berada di tangan kanannya kini terlempar ke permukaan kasur yang lain.
Membuat sambungan telepon yang belum terputus menghasilkan suara gaduh yang sampai kepaada telinga Suzy yang kini tengah berlari agar bisa sampai secepatnya ke dalam mobil.
Tanpa izin terlebih dahulu kepada orang rumah atau Ibunya sendiri, Suzy segera menancapkan gas secepatnya untuk menemui Gina. Karena Suzy sendiri tahu jika ingatan kelam Gian sudah terpancing, sangat sulit bagi sahabatnya itu untukn mengendalikan diri.