Suasana sore itu sama ramainya dnegan hari kemarin, Nina duduk di tengah-tengah penonton yang sangat antusias menonton pertandingan partai terakhir ini. Di tengah lapangan sedang ada empat orang yang sedang memperebutkan tiket ke babak selanjutnya.
Pandangan Nina fokus pada satu titik, shuttlecock yang dilempar kesana-kemari. Hari ini acara menontonnya lebih tenang karena tidak melihat kehadiran Sena di sekitarnya. Mungkin wanita itu ada di sini tapi Nina tidak peduli selama tidak muncul di hadapannya.
Lima belas menit kemudian, pertandingan usai dengan kemenangan. Nina tersenyum lebar menyadari tim Kevin menang dan babak selanjutnya didominasi oleh tim dari PB Garasi, tempat magangnya. Ada rasa bangga tersendiri yang menyelip di hatinya.
"Yes!" seru Nina tertahan, suaranya kalah dari penonton yang ada di sekitarnya.