"Apa yang kau pikirkan, Callista? Kenapa melakukan tindak kekerasan kepada kepala pembantumu sendiri?!" sentak Vla yang sedang menjemput Callista di kantor polisi.
"Aku tidak melakukannya, Vla. Aku hanya membantu semua orang yang bekerja di sana untuk membalaskan perbuatan sewena-wena yang telah dilakukan oleh Karren. Aku bahkan belum menyayat lehernya dengan pisauku. Bagaimana bisa kau mengatakan bahwa aku telah melakukan sebuah tindakan kekerasan terhadap perempuan ular itu?!" jawab Callista tidak terima dirinya dilabeli sebagai pelaku kekerasan sedangkan dia saja belum memulai perbuatan tersebut secara langsung.
Vla menghembuskan napas berat. Dia kemudian menyadari bahwa Callista sedari tadi ditemani oleh seorang pria yang sangat tampan dan berpakaian seperti layaknya seorang pengacara. "Siapa lagi pria yang ada di sampingmu?" tanya Vla kepada Callista.