Andrea kembali ke rumah dengan wajah yang tidak enak di lihat setelah seharian berada di luar. Ia lupa untuk berpamitan kepada kedua orangtuanya karena terlalu terkejut dengan kedatangan Azka sehingga pergi begitu saja usai berbicara dengan lelaki itu. Kedatangannya di sambut dengan wajah cemas kedua orangtuanya yang tampak tidak tenang di ruang tengah. "Maaf," hanya itu yang mampu ia ucapkan saat ini.
"Kamu sudah bicara dengan Azka?" tanya sang papa dengan tatapan lembut.
"Sudah pa," Andrea belum berani menatap kedua orangtuanya. Bukan takut, tapi ia cemas jika ditanya macam-macam sedangkan ia tidak pandai berbohong.
"Ya sudah bersihkan dirimu lalu turun. Kita makan malam," ucap Wiratama yang di setujui oleh sang istri meski tanpa suara.
"Makasih pa," jawaban Andrea hanya di sambut dengan senyuman oleh dua orang paruh baya itu. Mereka pun kembali ke kamar sembari menunggu Andrea yang sedang membersihkan diri.