Semua urusan pertunangan ditangani oleh Fathan. Setelah sampai, Fathan membawa rangkaian bunga untuk diletakkan di sebuah meja yang sudah disediakan. Bunga itu cantik sekali dan tentunya harum. Fathan membetulkan posisinya dan mengusap pakaian yang sudah kotor oleh debu.
"Fathan!" Suara Tasha terdengar nyaring sekali.
Fathan menoleh dan mendapati Tasha yang melambaikan tangannya. Secepat kilat ia berjalan menghampiri Tasha agar tahu apa yang diinginkan olehnya.
"Ada apa?"
"Kamu bisa tolong aku?" Tasha menyodorkan sebuah gunting dari tangannya. Rupanya ia hendak memotong pita tetapi sulit jika sendiri.
"Ya sudah, sini aku bantu."
Secara tidak disengaja, tangan Fathan menyentuh tangan Tasha. Otomatis itu membuat mereka saling menoleh dan akhirnya bertemu dalam satu tatapan yang sama. Fathan maupun Tasha terdiam untuk beberapa saat.
"Ya ampun, kenapa dia jadi tampan seperti ini?" gumam Tasha dalam hati.