"Astaga!" pekik Bambang tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Bambang berdiri di ambang pintu ruang tengah di rumahnya dengan tampang kebingungan. Ia tidak tahu bahwa seluruh timnya berada di rumahnya dengan kondisi yang sangat kacau. Bagus bahkan terlihat seperti zombie, wajahnya pucat, kantung matanya terlihat sangat jelas, dan bajunya lusuh. Hampir semua orang yang ada di sana berpenampilan sama dengan Bagus.
"Kalian sejak kapan ada di sini? Dan ngapain, gitu?" tanya Bambang bingung.
"Kita semaleman bergadang maen game di sini," sahut Bagus tanpa menoleh ke arah Bambang.
"Kok gue nggak tahu ya?" gumam Bambang bingung.
"Lo terlalu sibuk sama bini lo, makanya gak menyadari kehadiran kami! Padahal kalau nggak ada kita nih, lo juga belum tentu bakal bersatu sama Putri! Jangan sampai aja lo jadi kacang lupa kulitnya, udah dapet bini, temen seperjuangan yang nemenin dari nol malah di campakan!" gerutu Bagus sambil melotot ke arah Bambang.