Sarah menghela napas berat setelah membalas pesan Bagus. Pria itu tidak bisa menjemputnya karena ada keperluan yang mendesak.
Sarah baru saja keluar dari sebuah bank, karena ia baru saja membuka tabungan baru. Ia mengirim pesan pada Bagus sebelumnya dan meminta kekasihnya itu untuk menjemputnya. Namun, sayang sekali Bagus tidak bisa.
Sarah berniat pergi ke kafe yang ada di sebrang jalan sebelum ia pulang ke tempat kos-nya. Orang-orang bilang, burger di sana sangat enak, apalagi makannya saat lapar seperti yang ia alami sekarang.
Akan tetapi, langkah gadis itu terhenti.
Sarah menutup matanya rapat-rapat, berharap yang dia lihat itu salah. Saat mata sayunya terbuka, Bagus hanya bisa tersenyum sambil menghela napas berat, sayang sekali dia tidak salah lihat, pria di depan sana memanglah Bagus yang sedang membuan pintu mobilnya untuk seorang perempuan yang sangat cantik, dengan senyum mengembang.