Maya berdiri menatap Abian yang ada di hadapannya. Lelaki itu masih memakai pakaian kerja, lengkap dengan jas juga dasi yang terikat di lehernya. Maya senang bisa bertemu dengan Abian hari ini, apa lagi dia bisa makan siang bersama dengan masakan yang di buat langsung oleh suaminya.
Ini adalah pengalaman pertama dia makan siang bersama Abian, dan pengalaman ini juga tidak akan pernah dia lupakan sampai kapanpun. Senyum manis merekah di wajah Maya dengan sempurna, dengan binar mata yang kelihatan begitu bahagia.
Abian juga tersenyum melihat Maya, setidaknya dia sudah memastikan jika Maya baik-baik saja setelah ditinggal ke Garut. Padahal seharusnya mereka menghabiskan waktu bersama sebagai sepasang pengantin baru.
Tapi karena pernikahan yang unik ini, Abian terpaksa pergi meninggalkan sang istri.
"Kapan Ayla pulang ke Jakarta?" tanya Maya sebelum Abian pergi.