Seluruh tubuh Michelle bergetar dan dia sama sekali tidak peduli apakah Anxia telah pergi dari sisinya untuk membiarkannya menyambut hari kematiannya yang sebentar lagi.
Di detik Anxia menghunuskan pisau tersebut kedalam perutnya, saat itu juga Anxia telah memotong tali persaudaraan mereka.
Entah apakah Anxia sengaja tidak menutup pintu ruangan ini atau tidak, Michelle memutuskan untuk keluar dari tempat ini.
Jika akan mati, dia tidak mau tubuhnya tidak ditemukan. Setidaknya ada orang yang menemukan mayatnya dan memberinya penguburan yang layak. Bila perlu, orang yang menemukannya akan melapor ke pihak polisi dan mereka akan mencoba menyelidiki siapa yang berusaha membunuhnya.
Michelle merasa lega karena gedung tak berpenghuni ini sudah tidak ada orang ataupun anak buah master Yu. Anxia juga telah pergi dari tempat ini meninggalkannya.
Dia berjalan sambil menekan luka perutnya untuk menahan sakit serta mencegah darahnya semakin banyak keluar.
Kalian perlu tisu waktu baca ini? Karena saya sedia tisu saat menulis bab ini.
T.T
Happy reading!