Afriel Anatasya Afshein, siapa yang tidak penasaran dengan sosok gadis itu. Seorang perempuan dengan berbagai keunikan kenakalan, dan kekonyolan nya.
Seperti hari ini, seorang putri kepsek hanya memakai pakaian santai kesekolah, tanpa segan, malu, dan apapun itu.Seperti apa dia sebenarnya?
"Morning all. " sapa nya kearah teman-teman yang sedang fokus pada selembar kertas ulangan Bahasa Inggris yang berada di meja nya masing-masing.
Dengan wajah polos tanpa dosa Sya melangkahkan kakinya bak seorang putri raja kedalam kls nya.
"woy Sya, mau kesekolah apa ke kondangan." Teriak Arshelio kearah nya. Ya, mereka semua udah maklum dengan semua sikap dan sifat putri kepsek itu.
"Sirik aja lo oreo, mau gue ke kondangan atau kesekolah itu terserah gue. " jawab Sya. ya, sekarang memang tidak ada guru di kls mereka. Tadi Miss camella izin ke toilet sebentar.
"Arshelio kalau lo lupa. " intruksi Arshelio tak terima nama keren nya berubah seketika.
"Sya, lo yakin nggak bakal dihukum? seragam lo mana sih?" Tanya Sheryl yang melihat sahabat nya itu langsung duduk di samping nya.
"Ya, nggak papa sih kan cuma dihukum. Kalau dikeluarin kan nggak mungkin. " Balas Sya santai. Ada apa dengan fikiran gadis ini?
Sya hanya melihat teman-teman nya yang sibuk berkutat dengan otak nya masing-masing. karena mulai jengah, Sya mengeluarkan ponsel nya dari tas nya lalu asik dengan diri nya sendiri.
Hening. Ya seperti itulah suasana dikls 12mipa1sekarang.Tak terkecuali dengan Sya yang fokus pada ponsel nya.
"Permisi, Afriel Anatasya Afshein di panggil kepsek keruangan nya sekarang. " Titah laki-laki yang berwajah blasteran itu. Dan sukses membuyar kan konsentrasi semua siswa-siswi. Sya hanya memutar matanya jengah.
"Dia lagi, dia lagi. huft. " Gumam nya tak jelas.
"wwow, ketos ganteng tuh. "
"lah, kok cuma panggil Sya, gue nggak nih. "
"Ganteng nya, bikin meleleh deh. "
"Calon imam gue. "
"enak aja, Arnand itu punya gue. "
Seperti itulah kira-kira perkataan yang unfaedah didengar oleh Arnand. Ya, dia adalah Arnand Celvano Axelle, kls 12 mipa2.
Sya, mendengar nama nya dipanggil langsung keluar kls, tanpa mempedulikan semua orang yang berada disana. Termasuk orang yang memanggil nya tadi.
Diperjalan menuju ruangan kepsek,,,
"lo kok nggak pake seragam? " Tanya Arnand heran. Baru kali ini ada siswi yang seberani ini. Apa karena dia anak kepsek?
"Punya hak apa lo nanya-nanya gue? " Balas Sya sengit.
"Lo lupa ya, gue itu ketos lho. "
"Lo amnesia ya, gue itu anak pemilik Erlangga lho. " cibir Sya yang juga mulai geram. Sya hanya melangkah kan kaki nya menuju ruangan daddy nya dengan malas.
"Sya, kamu kok nggak pake seragam? " Tanya daddy nya sedikit terkejut melihat pakaian Sya.
"Kalau daddy suruh Sya kesini cuma buat nanya itu, mending Sya kembali ke kls lagi deh." Hampir saja Sya berlalu dari ruangan itu, tapi dengan cepat Arnand langsung menarik Sya kembali menghadap daddy nya.
"lo ada apa lagi sama gue? bisa nggak, nggak usah ikut campur sama urusan gue...! " Bentak Sya sambil menghempas kan tangan Arnand di pergelangan nya.
"Anatasya jaga bicara kamu..! "Pak Arka benar-benar kehabisan cara buat mengajarkan putri nya itu.
Sya yang sudah faham betul bagaimana kemarahan nya daddy nya itu hanya menunduk dan kembali menghadap daddy nya.
" ok. daddy Sya minta maaf, sekarang Sya mau pulang aja. "Arnand hanya mengernyit kan kening nya heran. Bagaimana sikap Sya sebenarnya?
" Belum ada jadwal pulang jam segini. "Tegas pak Arka sambil melihat kearah jam dinding yang masih menunjukkan pukul 09.00.
" Arnand hukum anak ini. "putus daddy nya.
Sya dan Arnand segera keluar dari ruangan pak kepsek, sekarang disini lah mereka berada, Di sebuah Toilet. benar, hukuman Sya kali ini adalah membersihkan toilet.
" woi, toilet udah lama nggak ketemu. Apa kabar? maaf nya kemaren itu gue deket ama tiang bendera. "Arnand sedikit ternganga dengan perkataan Sya barusan. bukan kah tadi gadis itu tersulut emosi. Tapi sekarang kok bisa kekonyolan nya kambuh lagi.
" Lo juga yir. awas ya jangan buat baju gue basah. Gue nggak bawa baju cadangan." Arnand mati-matian menahan senyuman agar tidak terlukis jelas diwajah ganteng nya.
"Nih cewek, becanda apa ngehibur sih? " Bathin Arnand.
"woi, lo lagi, ngapain senyam-senyum nggak jelas? " Tanya Sya jengkel melihat Arnand. cowok itu hanya menarik kembali senyuman nya kikuk.
"Receh amat becandaan lo. " balas Arnand.
"Emang lo fikir gue becanda? Aneh lo. " lahh, Sya, kalau nggak becanda tadi nama nya apa?
Arnand hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah gadis itu.
"Aneh? yang ada lo yang aneh. " Gumam Arnand yang masih didengar oleh Sya.
"Aneh dari mana coba? " Acuh Sya lagi.
"Aneh dari semuanya Sya. " Tentu saja kalimat itu tidak diucapkan Arnand secara langsung melainkan hanya dalam hati nya sendiri. Bisa-bisa tambah runyam nih masalah.
"Boring gue lama-lama disini. Kayak nya tidur didalam mobil lebih seru. " sambung Sya. sambil membayangkan bisa tidur dalam keadaan lelah seperti ini.
byurrr..
seketika Arnand langsung memercik kan air kemuka Sya.
"Astaga,,, lo apa-apa an sih. Make up gue mahal tau. " teriak Sya dengan nada jengkel nya.
"lo kalau lagi dihukum itu, jangan mikir ke yang lain-lain. kerjain dulu hukumannya. Afriel Anatasya Afshein. " Jelas Arnand gemes sendiri melihat muka kesal gadis itu.
"lo nggak capek apa? manggil nama pan___"
seketika ucapan Sya terputus.
"oh jadi lo benaran mau nama panjang lo diganti. " Potong Arnand sambil menaikkan sebelas alis nya.
"lama-lama gue ceburin lo ke lobang toilet. " lanjut Sya.
Arnand hanya terkekeh mendengar setiap kalimat ngawur yang dikeluarkan Sya. Sampai ia tak sadar bahwa sebuah senyuman tak pernah luntur dari bibirnya.
Ada apa dengan Arnand Celvano Axelle?
"udah selesai kan, gue duluan. " pamit Sya. Namun berbeda dengan Arnand yang masih setia berdiri ditempat nya sambil memperhatikan punggung gadis itu yang semakin menjauh.
***