"Wah, ada keramaian apa disini? Dan kenapa ada pria yang diseret keluar dari kamar Rose?"
Pertanyaan polos itu terdengar sehingga orang-orang disana menoleh kebelakang dan sebagian dari mereka menatap dengan terkejut atau bahkan kebingungan.
Ketiga orang itu adalah Xiumin, Taeyong dan yang bertanya tadi adalah Baekhyun.
"Kau?! Kenapa ada disana?! Bukankah seharusnya kau ada didalam kamarku!" ucap Rose sambil menunjuk kearah Baekhyun dengan tatapan tidak percayanya.
"Lho, memangnya aku tidak boleh berada diluar kamarmu?" ucap Baekhyun kebingungan. "Lagipula kami kemari karena kekasih dan sahabat-sahabatku tidak ada di bawah dan kata tamu dibawah melihat mereka pergi tergesa-gesa kesini." sambungnya lagi.
"Memangnya ada apa ini? Kenapa banyak sekali orang berkumpul disini?" tanya Taeyong.
"Anak tuan Kim mengatakan jika Baekhyun berselingkuh didalam kamarnya." ucap salah satu relasi bisnis tuan Kim.
"Hah? Berselingkuh?! Yang benar saja, haha..." ucap Baekhyun sambil terbahak-bahak.
"Tap-Tapi... Tadi bukannya kau ada didalam? DAN JUGA KATA CHANYEOL SUNBAE KAU ADA DIDALAM!" teriak Rose yang mulai kebingungan.
"Sejak kapan aku bilang Baekhyun ada didalam?" tanya Chanyeol yang tanpa sedetikpun melepaskan pandangannya pada Rose.
"Su-sunbae... Bukankah tadi kau juga meneriakkan namanya saat didalam?" tanya Rose dengan bingung sedangkan Joy yang sudah merasa ada yang tidak beres langsung berpikir kemungkinan-kemungkinan kenapa rencana itu bisa gagal.
"Aku meneriakkan namanya karena aku mencarinya, bukankah kau sendiri yang bilang ada dikamar ini dan saat aku tidak melihatnya malah melihat dua orang yang ada dikamar itu untuk apa aku meneriakkan nama kekasihku lagi?" kata Chanyeol dengan tenang.
"Tunggu, jika bukan Baekhyun yang didalam lalu siapa?" Joy memberanikan diri untuk bertanya.
Tidak berapa lama Sehun keluar bersama pria yang menjadi buah bibir.
"KAU?!!"
★★★
"Kau gila?!" teriak pria tinggi dihadapannya itu dengan wajah memerah. "Bagaimana mungkin kau berpikir untuk menggunakan rencana ini untuk mendapatkannya?!"
"Entahlah, hanya itu satu-satunya yang terpikir di kepalaku." jawabnya enteng seolah-olah tidak ada hal yang merugikan dari rencananya itu.
"DIA AKAN MEMBENCIMU! TAEYONG AKAN MEMBENCIMU JIKA KAU MENIDURI ADIKNYA!!" ucap pria itu lagi dan kali ini dia benar-benar meradang sedangkan yang menjadi lawan bicaranya bersikap tenang tanpa merasa terusik dengan lonjakan kemarahan itu.
"Aku akan menghadapi kemarahannya nanti, lagipula aku tidak akan melepaskan si kecil itu. Apapun yang terjadi, kau ataupun Taeyong tidak akan pernah bisa menghalangiku." ucapnya dengan tenang tetapi pria dihadapannya tau jika nada yang terselip itu sangat berbahaya.
'Pria itu benar-benar akan melakukan rencananya."
Di sisi lain...
"Apa mereka curiga?" tanya seseorang yang duduk dibelakang kemudi dan berbicara melalui sambungan telepon.
"Kurasa tidak. Bahkan dengan bodohnya mereka mau digiring masuk ke rencana awal kita." suara seorang gadis dari balik sambungan itu.
"Lakukan dengan teliti dan kumpulkan semuanya tanpa ada yang terlewat." ucap pria itu sebelum menutup teleponnya dan kembali memandangi dari balik kaca mobilnya.
Tiba-tiba pintu mobilnya terbuka. "Jay, tuan Byun menyuruh kita untuk ke markas."
Tanpa berlama-lama, keduanya bersiap dan mengendarai mobil menuju tempat yang menjadi markas mereka.
★★★
"KAU?!!"
Rose maupun keluarga Kim berteriak tidak percaya dengan seseorang yang keluar bersama Sehun itu.
"Apa maksud semua ini?! Kau! Ba-bagaimana kau bisa ada disana?!" tanya Rose dengan nada tidak percaya.
"Wae? Apakah aku tidak boleh ada disini?" tanya pria itu dengan nada remeh.
"Kata kau ada satu lagi di dalam, sunbae. Siapa dia?" tanya Luhan dengan nada penasaran.
"Oh, ada satu lagi? Wah daebak!" ucap Baekhyun tanpa memperhatikan situasi yang sedang menegang disekitar sana.
"Of course kekasihku." ucap pria itu enteng.
"Ja-jangan bilang..." ucap nyonya Kim terbata-bata dengan mata yang sendu.
"Na Jaemin. Kekasihku, Na Jaemin." ucap pria itu.
***
"Semua sudah diretas dan dokumen sudah berada ditangan. Akhiri drama picisan kalian itu dengan segera, ku tunggu di depan." ucapan seseorang yang masuk dalam saluran in-ear yang mereka kenakan.
"Jadi ini hanya kesalahpahaman saja dan Baekhyun tidak membuat skandal apapun yang membuatnya ataupun keluarga menjadi buruk dimata publik terutama tuan-tuan yang terhormat ini." ucap Xiumin yang berjalan mendekati kerumunan. "Kalau begitu bukankah sebaiknya kita turun? Tidak baik membuat tamu lain merasa ditelantarkan sedangkan tuan rumah asyik bergosip disini." sambungnya lagi.
"Bawa Na Jaemin pergi dari sini." kata Chanyeol sembari berjalan mendekati Baekhyun dan merangkul bahunya. "Kita akan membicarakan masalah ini dirumah, Park Jeno."
Dan setelah itu Chanyeol, Baekhyun dan sahabat-sahabatnya beranjak dari sana dengan diikuti Jeno yang menggendong koala Na Jaemin mengikuti mereka.
Sedangkan Rose, Joy dan keluarganya mematung melihat hasil dari rencana mereka yang ingin mempermalukan Baekhyun dihadapan para relasinya.
Saking kagetnya, mereka tidak menyadari jika ada 2 orang yang tersenyum kecil diantara mereka.