Dia merasa dendam, bukan benci.
"Qingyi nak, sungguh baik kau bisa memaafkanku."
Xue Changguang tersenyum, kerutan di dahinya dalam.
Sungguh baik bahwa Lu Qingyi bisa memaafkannya.
"Pulanglah, aku akan menjemputmu besok." katanya.
Lu Qingyi tersenyum lembut sebagai tanggapan.
Menonton Xue Changguang berjalan pergi, Lu Qingyi kemudian kembali ke mobil.
"Ada apa, hmm?"
Xu Boyan tidak turun dari mobil. Dia melihat pemandangan di luar, namun karena jaraknya, dia tidak bisa mendengar dengan jelas percakapan antara Lu Qingyi dan Xue Changguang.
"Guruku."
Lu Qingyi mencondongkan kepalanya ke belakang dan tersenyum pada Xu Boyan, matanya tulus.
Tidak ada yang tak dapat diungkapkan, dia tidak perlu berkata apa-apa sebelum mereka bertemu, tapi ia akan secara alami menjelaskan kepada Xu Boyan apa yang telah dia saksikan.
"Kamu punya guru?"
Xu Boyan terlihat sedikit terkejut. Lu Qingyi sangat mampu, dia tidak menyangka bahwa dia juga memiliki guru.