Tải xuống ứng dụng
29.41% Kisah Couple yang Cocok / Chapter 10: Chapter 10 Pertarungan Berani

Chương 10: Chapter 10 Pertarungan Berani

(Tokyo, 1 Desember)

Hari selanjutnya. Terdengar suara alarm ponsel di meja dekat Alandra yang rupanya ketiduran di meja belajarnya.

Ia membuka mata perlahan, dan bangun menggelengkan kepalanya dan mengedipkan matanya beberapa kali, lalu menatap ponselnya, melihat label yang tertulis di alarm nya yang rupanya menandakan harus masuk ke kampus.

Dia terpaku sekaligus terkejut karena hampir kesiangan dia tidur, padahal sebelumnya tak pernah begitu. "(Ini mungkin karena aku belajar terlalu larut.... Tapi aneh nya, aku masih belum paham dengan apa yang aku pelajari sendiri tadi,)" ia tampak berwajah bingung, lalu berjalan pergi dari tempat itu dan bersiap ke kampus.

Ketika di kampus, Alandra masuk ke dalam perpustakaan kampus, ia mengambil beberapa buku di sana. Saat membawa buku tiba tiba ia bertabrakan dengan seseorang di rak itu.

Mereka berdua tertabrak membuat buku buku di lengan Alandra jatuh. Rupanya seorang perempuan. "Maaf kan aku," dia melepas earphones nya dan membantu Alandra mengambil buku buku yang jatuh itu.

"Tak apa," balas Alandra, setelah menerima semua bukunya, dia pergi begitu saja tapi perempuan itu menjadi terdiam. "(Tunggu, ini lelaki yang aku tabrak saat itu, bagaimana kita bisa bertemu kembali... Siapa senior tampan itu... Apa dia senior atas?... Jarang sekali ada senior lelaki mengambil buku di sini,)"

"Anu, apa kau senior kelas dua?"

"Aku kelas tiga, apa ada sesuatu?" tatap Alandra.

"(Eh, rupanya kelas 3... Aku benar benar salah mengiranya...) Anu, apa kau ingat padaku, aku yang tak sengaja menabrak mu saat itu, aku benar benar minta maaf, tubuh senior benar benar besar jadi aku tertabrak dan akan jatuh," kata perempuan itu.

"Hm..." Alandra hanya membalas itu sambil menatap buku buku di meja lain. Perempuan itu kembali menatap. "Anu, senior... Apa aku bisa minta nomor telepon?"

"Maaf, tidak bisa," balas Alandra, ia lalu berjalan pergi darinya membuatnya terdiam sendiri.

Setelah selesai, Alandra keluar dari perpustakaan itu sambil melihat ke ponselnya. Dia menjadi mengkerut kan alis. "(Ini... Mustahil... Aku lupa bahwa tadi malam itu adalah jadwal aku mengunggah novel selanjutnya... Apa yang harus kulakukan...? Apa tadi malam aku ketiduran? Lebih baik aku mengunggah nya sekarang,)" dia adalah seorang penulis online yang sekarang berjalan sambil melihat ke ponselnya dan melewati Lucky yang juga menoleh.

"Yooooo.... Alandra~" sapa dia. Tapi sepertinya Alandra terlalu fokus pada ponselnya membuatnya melewatinya begitu saja. Lucky menjadi terdiam bingung.

Saat sampai di depan gerbang, Alandra menjadi terdiam berhenti dan melihat ke langit yang masih cerah. "(Ini belum sore?... Apa yang harus kulakukan untuk menunggu sore?... Ini juga belum bisa di katakan jam jadwal pekerjaan sambilan ku,)" dia melihat sekitar, sepertinya dia menunggu sore untuk ke dermaga itu bertemu dengan Lex Luthor meskipun dia tahu Lex Luthor tidak mungkin ke sana. Tapi dia percaya pada takdir pertemuan itu. "(Mungkin aku akan bekerja sebentar di kafe, manajer akan menerima ku meskipun ini bukan shif ku.)"

Sementara itu Lex Luthor keluar dari mobil, ia tak memikirkan apa apa dan langsung akan berjalan masuk ke sebuah gedung, tapi ia bertemu dengan bibi Alandra.

Kinn ada di sampingnya. "Nona..." da mendekat memanggilnya membuat Lex Luthor berhenti berjalan.

"Nona... Tu... Tuan Wuno... Memintamu ke... Dermaga," tatap nya.

"Apa dia ingin perang lagi? Aku akan ke sana," balas Lex Luthor.

"Tapi nona... Para bawahan sudah pergi dari tadi, kau tak bisa datang ke sana dengan kekuatan yang sedikit, haruskah aku memanggil mereka lagi."

"Tak perlu, membuang waktu. Aku akan pergi dengan yang ada, dan pastikan kau ada di sini, kau tidak bisa ikut," Lex Luthor kembali membalas sambil berjalan pergi membuat Kinn terdiam menatap bawah dengan tatapan 'mengerti'.

Dia di antar 2 orang penjaga yang mengemudi mobil untuk sampai ke dermaga. Terlihat di sana ada 2 orang juga yang berjaga di salah satu cargo. Lex Luthor keluar lalu keluar dari mobil.

"Apa perlu kami ikut ke dalam?" tanya 2 orang di sampingnya itu.

"Tak perlu... Jika kalian merasa ada bahaya, segeralah masuk lah," kata Lex Luthor lalu ia berjalan masuk ke cargo itu. Tapi di dalam tak ada apa apa, hanya kosong saja.

"Apa ini sebuah lelucon?" dia tersenyum kecil dengan wajah kesal mengepal tangan.

Tiba tiba dari belakang, lehernya tercekik sebuah tali pengikat membuatnya terkejut tertarik ke belakang.

"Sialan," dia mencoba memberontak akan meloncat ke belakang tapi ada satu orang yang menahan kakinya, alhasil tubuhnya benar benar terkunci.

Karena cekikan itu membuat nya tak sadarkan diri dan saat membuka mata ia sudah ada di sisi lain dermaga dengan di depannya ada Wuno memegang pistol. Dia menatap dengan mata yang membunuh.

"Cih... Aku kurang persiapan," Lex Luthor menjadi kesal dalam hatinya.

"Bisa bisanya kau mulai tidak waspada soal ini, harusnya kau tambah lagi pengawalan ketatmu.. Orang orang yang ada di geng yakuza mu itu untuk apa memangnya, bukankah mereka juga harus melindungi penerus dari Luthor, tapi sepertinya tidak lagi. Aku ingin lihat seberapa kuat dan tahan gadis Luthor ini. Apa kau memang benar benar putri dari Luthor atau malah yang lain?" kata Wuno mengarahkan pitol itu di tangan kirinya. Pandangan Luthor menjadi lurus, dia hanya terikat di kursi tak bisa apa apa dan seketika itu juga peluru melesat menembak perutnya.

"Ukh... Sialan," dia hanya bisa menahan sakitnya.

Peluru kedua juga mengenai perutnya. "Akh.....!!!!" Lex Luthor berteriak kesakitan, darah mulai mengalir menetes ke bawah. Di saat itu di sana hanya ada mereka berdua dengan keadaan gelap malam.

"Peluru terakhir, aku akan membiarkanmu mati di sini, cukup akhiri saja penderitaan mu itu," kata Wuno yang akan menarik pelatuknya tapi tiba tiba ikatan tali yang mengikat tangan Lex Luthor perlahan merenggang olehnya. "(Aku harus lepas....) Akh...!!!" dia menarik lenganya seketika tali yang mengikat tangannya ke belakang kursi itu lepas membuatnya berdiri.

"Heh.... Rupanya bisa lepas juga," kata Wuno.

Lex Luthor menekan lukanya sambil berjalan perlahan pada Wuno.

"Oh ada apa... Tenaga mu habis, ayo tangkap aku Lex Luthor," kata Wuno, dia hanya melihat saja. Tapi mendadak kepala Wuno terpukul dari belakang membuatnya terjatuh pingsan.

Dan rupanya itu Alandra yang terlihat bernapas cepat memegang tongkat pemukul "Lex Luthor...!" tatap nya menatap banyak sekali darah keluar dari luka perut Lex Luthor.

Lex Luthor terdiam menatap Alandra. "Kau... Kenapa kau ada di sini?" dia menatap tak percaya, tapi tiba tiba luka miliknya terasa sangat sakit membuatnya jatuh.

"Lex luthor!!" Alandra terkejut segera berlari menahan jatuh nya, dia menggendong Lex Luthor di dada.

"Aku berlari secepat mungkin," dia menatap wajah pucat Lex Luthor yang menutup mata tak sadarkan diri.

"Hoi, sialan!!" beberapa pengawal Wuno menatap kesal ke Alandra yang terkejut.

Tapi dia mencoba tenang, dia berlutut dan meletakan Lex Luthor terbaring di bawah. Ia membuat tangan Lex Luthor memegang luka nya sendiri, lalu ia kembali berdiri.

Ia melirik kepada mereka. Rupanya para pengawal itu menggunakan senjata. "Hoi, orang tidak di undang!!"

"Kau harus mati karena telah berurusan dengan kami!!"

"Terima lah ini!!" mereka semua langsung maju dan di saat itu juga, Alandra mungkin bisa dikatakan sedang dalam bahaya.

"(Ini yang aku inginkan, Lex Luthor pernah bicara bahwa jika aku berhasil menyelematkan nya dalam hal yang mendesak, dia akan mengakui ku dan sekarang, aku harus menunjukan nya padanya, dan aku harus bisa....)"

Sebelumnya sambil menunggu malam, Alandra terdiam di bangku taman menulis sesuatu di bukunya. "(Rupanya aku salah, manajer tidak memperbolehkan ku bekerja sambilan karena hari ini bukan Shift ku, sepertinya aku harus mulai mencari pekerjaan lain yang dapat di isi di saat aku tidak melakukan apa apa sama seperti sekarang,)" dia terdiam, sepertinya dia hanya bisa duduk di sana tanpa melakukan apapun.

"(Aku ingin bertemu dengan nya hari ini... Jika saja aku bisa menunjukan sesuatu dengan menolongnya hari ini pasti dia akan benar benar mengakui ku,)" dia melihat ke atas. Lalu kembali menatap ke buku yang ia bawa. "(Aku mungkin memang harus membuat cerita yang sama sekarang...)"

Setelah lama menulis, ia kembali melihat langit rupanya sudah senja, lalu ia menutup bukunya dan menyimpan nya. "(Ini akan menjadi waktunya, aku harap dia ada di sana,)" dengan segera dia bersiap dan berjalan pergi ke dermaga.

Sesampainya di sana, dia kembali terdiam melihat laut dengan matahari yang perlahan terbenam. "(Malam ini aku akan menunggunya, jika dia tak kemari... Mungkin aku akan pulang saja,)" pikirnya, ia lalu menutup mata dengan menengadah.

Merasakan angin sejuk yang menerpa tubuhnya. Sambil mengingat kembali betapa menawan nya Lex Luthor ketika pertama kali dia melihat nya di dermaga.

"(Lex Luthor.... Aku ingin kau menjadi milik ku.... Aku ingin melakukan apapun, agar kau bisa menerima ku,)" pikirnya sekali lagi, tapi ia mendengar sesuatu dari balik banyaknya cargo itu.

Ia menjadi terkejut menoleh, suara itu berhenti namun ia menjadi berpikir ada sesuatu di sana.

Mencoba melupakan itu tapi tetap saja tidak bisa. Karena penasaran, ia mendekat mengintip dan di saat itu juga ia melihat Lex Luthor tertembak oleh Wuno saat di kursi itu. "(Siapa itu?!)"

Tembakan pertama membuat Alandra terkejut tak percaya. "(Lex Luthor.... Dia tertembak... Aku harus melakukan sesuatu... Apa yang harus kulakukan?!)" dia sedikit panik dan berlari mencari sesuatu, hingga ia mendengar tembakan kedua mulai membuatnya semakin panik mencari sesuatu, lalu menemukan tongkat pemukul.

"(Aku harus menyelamatkan nya,)" dia kembali berlari ke sana dan di saat itulah dia benar benar menyelamatkan Lex Luthor dengan memukul Wuno langsung tapi di saat itu juga, dengan napas cepat dan jantung yang berdebar kencang, dia ketakutan.

"(Apa aku.... Membunuh nya....?!)"


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C10
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập