Jiang Yunlan juga merasa pusing, berpikir dalam hati bahwa pamannya yang kedua terlalu cerdik.
Dia lah yang memunculkan ide tersebut tetapi tidak mau bertindak sendiri, malah dia yang menyuruhnya melakukannya.
Mengingat bagaimana Long Fei telah meremas dadanya waktu itu, ia begitu marah hingga menggertakkan giginya dan berharap bisa membunuh bajingan itu, bagaimana mungkin dia bisa tenang cukup untuk berbicara baik tentang dia.
Dia langsung menolak, "Paman kedua, jika ini harus dilakukan, sebaiknya paman yang pergi. Saya tidak mau. Si pervert itu sudah keterlaluan, saya takut saya bisa kehilangan kesabaran dan berkelahi jika saya melihat dia."