Sejak mereka bertemu, Xaviera selalu memanggilnya senior fellow atau kakak. Kata 'kakak' itu sangat berarti bagi Caleb, jadi dia tidak mengizinkan Xaviera memanggil orang lain dengan sebutan itu.
Ngomong-ngomong, siapa ya yang tadi mau dia panggil 'kakak'?
Melihat ekspresi Caleb yang seperti biasa, wajah Xaviera sedikit rileks.
-"Untungnya, aku cukup pintar untuk tidak memberitahu Caleb bahwa aku memanggil kakaknya Xenia Jaak. Kalau tidak, Caleb pasti langsung datang dan marah-marah ke dia!"
Senyum Caleb terkembang di sudut bibirnya.
Oh! Jadi, itu kakaknya Xenia Jaak!
Xaviera melihat senyum Caleb yang penuh arti dan tiba-tiba merasa dingin yang tak terjelaskan. Saat dia akan mengalihkan topik, Caleb bertanya dengan santai, "Bagaimana kamu tahu aku ada di dalam kamar?"
"Eh, well..."
Xaviera kebingungan. Dia juga tidak tahu harus menjelaskannya bagaimana. Apakah ini telepati?