```
[PERINGATAN: Konten Sensitif di Depan.]
- - - - - - -
LISA
Saat dia mendekat lagi, menarik wajahku tidak berhasil. Dia hanya menggenggam daguku dengan jari-jarinya, seperti es yang kukunya menancap ke kulitku dan menarikku mendekat kepadanya.
Mulutnya dingin dan tidak menyenangkan saat menempel pada bibirku, bertentangan dengan kecupan lembut yang dia berikan di bibirku.
Menjijikkan.
"Manis kucing. Kamu akan segera sadar bahwa kamu memang seharusnya berada di sini." Katanya bagai angin musim dingin yang memadamkan segala harapan di jiwaku. "Aku benar-benar berharap kamu bertahan lebih lama daripada yang lain."
Tanpa sadar, aku melirik sekeliling ruangan, pada noda di dinding. Dia tertawa. "Ya. Mereka mati di sini. Tapi kamu akan hidup untukku, bukan, kucing? Kamu akan jadi hewan peliharaan yang baik, kan?"
Rasanya seperti aku pernah membaca bahwa kamu harus mengikuti delusi penculikmu.