```
"Glug, glug, glug..."
Perut orang tua itu mulai bergemuruh, dan menghadap Basil Jaak, ia tersenyum licik dan berkata, "Genius, bagaimana kalau kamu mentraktir aku makan, dan kita bisa ngobrol sambil makan?"
Apa-apaan ini, setelah sekian lama ngobrol, ternyata bapak tua ini hanya ingin menipu untuk mendapatkan makanan dan minuman! Basil Jaak marah sampai hampir meludah darah.
Karena Basil Jaak memang sudah berencana makan di sini, dia tidak keberatan ada teman, melihat baju compang-camping si tua bangka. "Tentu saja, kamu mau makan apa?"
"Di dekat sini ada hotel bintang lima, kan? Saya mau makan abalon," kata si tua dengan semangat, sambil menggosok-gosok tangannya.
"Kamu bener-bener enggak punya malu..." Basil Jaak tersenyum getir dan menggelengkan kepala dengan enggan. Ia merasa kasihan pada orang tua itu, dan berpikir mentraktir dia makan tidak akan merugikan. Bagi Basil Jaak sekarang, uang tidak lebih dari setetes air di ember.