Sehari kemudian, Lu Ming muncul di puncak gunung.
Ternyata ada tombak besar yang tertusuk terbalik di puncak gunung itu. Tombak tersebut berwarna merah gelap, dan penuh dengan aura api yang menyengat.
Sekitar tombak panjang itu, ada setidaknya 100 sosok yang duduk bersila. Orang-orang ini semuanya dilatih dalam konsep api.
Lu Ming bertanya-tanya. Dikatakan bahwa tombak panjang ini adalah senjata yang digunakan oleh seorang ahli di puncak wilayah Dewa Spiritual. Tombak panjang itu patah karena dia memiliki pertempuran besar dengan seseorang. Ahli itu kemudian menancapkan tombak panjang yang patah itu terbalik di sini.
Namun, tombak ini masih mengandung konsep api yang telah dipahami oleh sang penguasa. Ini tidak menghilang bahkan setelah ribuan tahun.
Bisa dikatakan sebagai Tanah Suci untuk mengolah konsep api.
Lu Ming mengamati tempat tersebut beberapa saat, kemudian memilih tempat dan duduk bersila.