```
Melihat kondisi tragis Joshua Hayes, hati William Cole terguncang.
Dia berteriak, "Joshua!"
Joshua Hayes mengangkat kepalanya, memutar lehernya dengan kesulitan. Suara serak terdengar dari tenggorokannya, dan dia meludahkan seteguk darah berbusa, matanya berputar-putar menunjukkan rasa takut, sementara air mata berkelip-kelip di dalamnya.
"Bro… Brother Cole…"
"Siapa bocah ini? Berani-beraninya datang kemari, tangkap dia!" Seruan dingin terdengar, dan puluhan preman berlarian dari segala arah di rumah besar itu, setiap wajah mereka menunjukkan ekspresi kekerasan.
Lagi pula, di tangan para preman ini, membawa pipa baja dan pisau semangka, mereka menebas ke William Cole tanpa pandang bulu.
Orang-orang ini tidak bisa mendekat sama sekali. William Cole membuat mereka terlempar satu per satu dengan tendangan.