Anak perempuan itu tercengang melihat Rasya,
'Ahh. Itu.. '
'Itu hanya orang random yang kulihat di internet' jawab perempuan itu dengan berkata bohong,
Ia dengan segera mematikan layar ponsel nya agar Rasya tidak melihat.
'Oh' jawab singkat Rasya,
ia langsung kembali memutar kepalanya ke arah depan,
'Ngomong-ngomong namaku Rasya, nama mu siapa? 'Ujar Rasya sembari memberikan tangannya kepada perempuan itu.
' Aku Tasya'jawab anak gadis itu sembari membalas jabat tangan dari Rasya.
'Wah, nama kita mirip'ujar Rasya sembari tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi nya yang putih bersih dan terlihat indah.
'Iya' jawab Tasya, anak gadis itu memperhatikan dengan seksama gigi Rasya.
' aku juga ingin punya gigi yang tanpa behel seperti dia'kata Tasya dalam hatinya.
'Apakah kamu mau jadi temanku? '
'Ayok, mari kita berteman! ' ucap Rasya dengan semangat membara, hingga membuat murid lainnya menengok ke bangku mereka.
Tasya merasa malu ,
ia pun menutup wajahnya dengan tas ransel berwarna ungu nya.
'wow, Sangat cocok sekali si Dora dengan si boots' ucap anak laki-laki berkulit hitam, berambut keriting, mengenakan outfit berwarna serba kuning.
Semua anak murid tertawa lebar mendengar anak laki-laki berkulit hitam itu,
Rasya yang tidak terima dengan ucapan anak lelaki itu, ia pun berdiri dari tempat duduk nya dan begitu percaya diri membusungkan dadanya
dan membalas ejekan anak laki-laki itu dengan berkata
' daripada kamu serba kuning kayak pisang'
'Dan juga pakaian mu mirip sekali dengan warna kotoran anjingku! '
' apakah kau tahu warna kuning sangat identik dengan kematian dan sering dipakai sebagai warna bendera untuk menandakan rumah duka di negara indonesia, dan sekarang aku pikir sebentar lagi akan tamat riwayatmu! '
ucap Rasya sembari menatap melotot dengan memperagakan mengiris leher dengan tangannya saat mencemooh balik anak laki-laki itu.
Semua orang langsung terdiam menatap Rasya,
anak laki-laki yang tadinya menghina itu langsung terdiam juga dan memutar balikkan badannya.
Tasya melihat kagum ke arah Rasya,
Ia tersenyum kecil dan berkata dalam hati
'Aku kira dia Cupu ternyata Suhu'