Tải xuống ứng dụng
40% SOLARIUM || Black Clover Fanfic / Chapter 4: [03]. Pasukan Solarium

Chương 4: [03]. Pasukan Solarium

"Kim!. Celine!. Ayo cepat kalian berdua!." Panggil Serena

Kedua gadis seumuran itu berlari mendekat. Mereka bingung melihat seorang laki-laki dengan jubah berwarna navy dan lambang ✴️

"Ah kalian perkenalkan ini Steven. Dia punya sihir cincin portal, dia akan membawa kita ke markas." Jelas Serena. Kim dan Celine mengangguk paham

"Hai!. Aku menonton kalian tadi, benar-benar keren!. Komandan Pluto pintar memilih anggotanya sendiri ya." Ujar Steven

"Itu harus."

"Komandan!."

"Memilih anggota itu penting untuk misi nanti. Sudah, Steven buka portalnya." Ujar komandan Pluto

"Baik."

Sebuah cincin terlempar dan ketika terbuka muncul sebuah portal. Komandan Pluto masuk terlebih dahulu kemudian disusul yang lain

Kim dan Celine ternganga melihat markas mereka yang berada di tengah-tengah laut

"Kenapa harus laut?." Desis Kim tak suka

"Kau takut laut?." Tanya Steven

"Tidak. Aku takut dengan isi di dalamnya."

"Monster apapun itu, kau bisa melawannya dengan sihirmu." Ucap komandan Pluto

Kim mengangguk pasrah. Mereka lalu masuk. Didalamnya tak terlalu mewah, tapi juga tak terlalu sederhana. Biasa saja

"Oh komandan sudah kembali?."

"Ethan, kumpulkan semuanya."

Laki-laki bernama Ethan itu mengangguk lalu menutup matanya. Selang beberapa menit terdengar langkah kaki ribut yang turun dari lantai atas dengan menggebu-gebu

"Komandan!. Anda sudah kembali?!."

"Komandan!. Lihat gambarku!."

"Komandan ayo bertarung denganku!."

"Komandan anda terlihat tampan dengan jubah itu!."

Kim dan Celine saling tatap bingung

"Hahaha!. Kalian sangat menyayangiku ya. Hari ini kita kedatangan dua anggota baru. Perkenalkan diri kalian."

"Saya Celine Moonstone, dari kota kastel. Sihir saya ialah musim, mohon kerjasamanya!."

"Emm... saya Kim Genevieve." Semuanya terkejut dan lantas menatap kedua kakak Kim yang sudah duduk kelelahan

"Iya mereka kakakku."

"Kakakmu?!. Kandung?!." Kim mengangguk frustasi

"Apa sihirmu?!." Pekik seorang laki-laki berambut blonde

"Aku tak tau namanya sebenarnya, tapi biar kuperlihatkan." Kim mengeluarkan Grimoire nya

Grimoire Semanggi Empat dengan warna hitam putih itu mengeluarkan listrik merah yang menyinari seluruh bagian markas. Semuanya takjub

"Kurasa cukup, mohon kerjasamanya."

"Nah Steven, perkenalkan anggota lain." Ujar komandan Pluto

Steven mengangguk lalu memperkenalkan anggota disana. Ternyata anggotanya lebih banyak dari yang Kim kira. Ada 26, termasuk kedua kakaknya dan mereka berdua. Dan semua mayoritasnya memiliki sihir dengan senjata seperti dirinya

"Ada beberapa yang tak hadir karena sedang ada misi." Jelas Steven di akhir. Kim dan Celine mengangguk

"Nah, kalian mau ini kan?." Ujar Liodra, wanita berambut merah dengan mata kucing itu mengangkat dua jubah Solarium

Celine mengangguk semangat

"Kalau begitu kalian harus ikut tesnya dulu. Minerva dan aku akan melawan kalian. 2 vs 2. Tak ada penolakan."

Mereka lalu keluar dari markas dan menuju lapangan

"Syaratnya gampang, kalahkan kami dan ambil jubah kalian. Siap?." Ucap Minerva. Kim dan Celine mengangguk

"Kalau begitu, aku mulai. Sihir Arah: Serangan Boomerang Beruntun!." Liodra menembakkan banyak boomerang ke mereka berdua

Kim dan Celine sebisa mungkin menghindar. Tapi mereka baru ingat kalau itu adalah boomerang yang bisa kembali ke arah yang sama

Benar saja. Ketika Liodra mengepalkan tangannya, boomerang-boomerang itu berbalik arah ke mereka dengan laju

"Celine menghindar!."

"Sihir Musim: Badai Salju!." Celine merobohkan serangan dengan badai saljunya dan itu berhasil

"A-apa ini?." Mereka dikejutkan dengan gulungan jaring yang berbentuk jaring laba-laba dan mengikat mereka

"Cobalah untuk lolos. Dalam 10 detik jaring-jaring ini akan memanas hingga tubuh kalian meleleh." Ujar Minerva

Tepat di detik ketiga mereka sudah mulai merasakan panas. Sebuah cahaya muncul dan Kim berhasil membebaskan mereka dengan tombaknya

"Baiklah, bagaimana dengan ini?." Liodra mengangkat tangannya. Boomerang-boomerang itu berkumpul di satu tempat hingga membentuk bola, Minerva lalu menembakkan bola boomerang itu dengan jaringnya yang panas hingga keluar api

"Rasakan nih!." Liodra melemparnya dengan cepat

'Cepat...'

"K-Kim." Gumam Celine takut

Kim menggeretakkan giginya

"Jangan menyerah. Kita satukan kekuatan kita, ayo!." Celine mengangguk

Kim mengumpulkan listrik merahnya di tombak lalu melemparnya. Sementara itu Celine mengeluarkan badai air hujan yang memeluk tombak Kim

DUARR

Semua menutup wajah dari serpihan-serpihan yang terlempar

"Kalian..."

"Eh?." Celine bersembunyi di belakang Kim melihat wajah mengerikan Liodra

"Kalian benar-benar luar biasa hahaha!." Semua menghela nafas lega, termasuk Minerva

"Hey komandan, kau lihat itu?. Mereka sudah seperti bukan pemula hahaha!." Liodra tertawa keras sambil menepuk-nepuk pundak mereka berdua

"Nah ini milik kalian sekarang." Minerva menyerahkan dua jubah berwarna navy itu

Kim dan Celine terkagum-kagum. Zaken, laki-laki dengan sihir rajutan maju

"Kalian lebih cocok kalau di tambah hiasan." Zaken membuat bando untuk Celine dengan lambang Solarium. Sementara Kim hanya ditambah topi di jubahnya dan sarung tangan yang berlambang sama

"Selamat bergabung ya." Ujar Zaken

"Em, terimakasih!."

Kim menatap wajah bangga kedua kakaknya, digenggamnya kalung yang ada di lehernya

'Ibu, terimakasih doa terbaikmu. Putrimu ini akan menjadi Kaisar Sihir...'

To Be Continue...


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C4
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập