Backlund Bridge, Azek Street.
Sebuah perpustakaan kecil berdiri dengan tenang dikeramaian jalan. Perpustakan ini bukan hanya tempat untuk membaca buku, tapi banyak juga penulis-penulis terkenal dan bahkan para journalist sering berkumpul disini.
Club Menulis.
Saat ini Rein sedang duduk disalah satu ruangan mendengarkan seorang Journalist yang sedang memberikan pembelajaran tentang penulisan berita yang menarik. Rein mendengarkan dengan cukup serius. Setelah mengetahui tentang metode akting dia mencoba mencari banyak cara sebagai penulis karena ramuan Writer-nya.
Setelah bergabung selama beberapa hari ini dan mendengarkan pembelajaran dari para seniornya dia sudah dapat memastikan salah satu hal yang penting bagi seorang Writer bahwa mereka harus dapat membuat tulisan mereka mempengaruhi pembaca. Bukan hanya tulisan namun juga emosi.
Sebagai seorang Writer dia mendapat banyak pengetahuan tentang Ritualistik Mistisme dan Rune. Menulis sebuah Rune bukan hanya tentang menggambarnya namun juga memahami apa yang dapat ditunjuk oleh sebuah Rune.
Semakin tinggi pemahamannya tentang Rune semakin tingi Rune itu dapat mempengaruhi alam sekitarnya. Tuannya mengatakan bahwa pada High Sequence Rune seorang Writer Pathways bahkan dapat mempengaruhi aturan alami dunia.
Seorang Writer juga tidak memiliki banyak kekuatan bertarung selain penggunaan awal Rune. Sebagai Sequence 9 seorang Writer hanya bisa menggunakan 12 jenis Rune berbeda yang dapat dipersiapkan sebelum pertarungan.
Membuat Rune dan menyiapkannya di sebuah kertas memperlukan banyak bahan Mistisme. Seorang Writer membutuhkan banyak uang. Dalam beberapa hari ini ia sudah membuat 4 Jenis Rune yang menghabiskan lebih dari 50 Pound. Meskipun tuannya mengatakan bahwa ia bisa menggunakan uangnya namun Rein ingin menggunakan kemampuannya sendiri. Selain itu ia juga sudah meminta ayahnya untuk membantunya menemukan pertemuan Beyonder yang cocok untuknya menjual jimatnya.
Setelah mendengarkan pembelajaran yang berlangsung selama lebih dari satu jam. Rein bangun dan meluruskan pakainnya sebelum berjalan keluar ruangan.
Tepat di dekat pintu masuk terdapat tempat kecil untuk Resepsionis yang saat ini dimiliki oleh seorang gadis muda bernama, Karel.
Rein melihat bahwa Karel saat ini sedang berbincang dengan seorang pria yang mungkin berumur tiga puluhan. Pria itu berpakaian rapih dengan setelan jas, topi dan sebuah tongkat. Namun wajah pria itu sedikit pucat dan linglung.
Rein waspada kepadanya karena salah satu Rune miliknya telah menyala secara tidak sadar. Itu adalah Rune Sense yang memungkinkannya untuk memiliki kepekaan terhadap lingkungan, emosi, dan bahkan bahaya. saat ini itu telah menyala dengan kuning kemerahan ketika ia melihat pria ini.
"Hallo, Karel. Apakah pesananku sudah disiapkan?" Rein bertanya kepada Karel dengan senyum lembut.
Karel melihat salah satu anggota baru yang telah menjadi pujaan hatinya ini dengan senang. Menurutnya Rein pasti pria yang sangat tampan selain itu dilihat dari bagaimana ia berperilaku ia pasti dari keluarga berada karena itu Karel selalu berharap untuknya.
"Baiklah, Tuan Isengard aku harus pergi dulu. sebaiknya kau menjaga kesehatanmu dengan lebih baik."
Setelah menasihati Pria itu yang dikenal sebagai Isengard, Karel pergi kebelakang untuk mengambil pesanan Rein.
"Halo. Namaku Rein. Aku telah mendengar banyak tentangmu. Sebagai seorang Detektif yang paling terkenal di Backlund kau benar-benar layak atas reputasimu." Ujar Rein basa-basi.
Isengard menoleh dan melihat seorang pria muda yang saat ini sedang menatapnya dengan senyuman. Sejujurnya dia berniat untuk keluar dari keanggotaan Perpustakaan dan berencana pergi dari Backlund.
Kemarin dia mendapat telegraf bahwa kehancuran Church of Wisdom and Knowledge benar adanya. Dia merasa sedih dan juga depresi. Dia mencoba menggunakan Ritual menggunakan nama'nya' namun tidak ada respon sedikitpun yang membuatnya putus asa.
Isengard tau jika dia terus seperti ini mungkin dapat menyebabkan ia kehilangan kendali. Karena itu ia berniat pergi dari Backlund dan pergi mengunjungi Lenburg untuk mengunjungi dan melihat dengan matanya sendiri.
Isengard hanya tersenyum dengan wajah pucatnya dan keluar dari Perpustakaan.
Rein memperhatikan kepergiannya dengan merenung sebelum ia kembali tersadar ketika Karel sudah membawa pesanannya. Dia berterima kasih padanya dan pergi untuk kembali ke kediaman.
....
Kediaman Azak
Rein berjalan dikoridor menuju tempat kerja tuannya. Saat ini dibawah pemerintahan tuannya mereka telah berencana untuk menarik banyak cabang mereka di benua utara dan memusatkan disekitar Loen sebelum akan memulai pemindahan menuju Benua Selatan tepatnya di Balam Barat.
Ketika ia sudah setengah jalan menuju tempat kerja tuannya. Rein melihat ayahnya Lamu sedang berjalan ke arahnya.
"Aku baru saja akan mencarimu." Ucap Lamu.
Rein mengangkat alisnya dan bertanya,"Ada apa?"
"Tuan memberikan misi padamu," Ucap Lamu lalu mengeluarkan sebuah surat dan botol yang berisi cairan kelabu aneh.
"Tolong kirim kedua benda ini ke Cherwoo Borough unit 15 Minsk Street dan berikan pada seorang pria bernama Sherlock Moriarty." Lanjut Lamu.
Rein mengangguk dan mengambil kedua benda tersebut. Ia tidak bertanya untup apa dan apa yang ingin dilakukan tuannya. Dia hanya akan melakukan yang terbaik untuk apapun yang diperintahkan tuannya.
"Ah! Aku bernama pria yang ada dalam data yang diberikan oleh informanmu bernama Isengard Stanford. Dia sepertinya sedang dalam keadaan yang sangat buruk saat ini. Hampir seperti dia akan kehilangan kendali." Ucap Rein sebelum dia pergi.
Lamu menaikkan alisnya dan berkata,"Aku akan melaporkannya kepada tuan. Kau melakukannya dengan baik dan setelah pulang tolong jemput Reina di North Borough di rumah sakit Backlund."
Setelah mengatakan itu Lamu kembali berjalan menuju ruangan tuannya siap mengambil tindakan sesuai titahnya.
Melihat kepergian Lamu membuat Rein terdiam jika bukan karena kepribadiannya yang tertutup dia mungkin sudah memutar matanya malas. Bagaimanapun kakaknya Reina juga seorang Beyonder Sequence 9 namun dia selalu memintanya menjemputnya kemanapun dia pergi.
'Hah~'
....
Regis yang saat ini sedang sibuk mengurusi berkas perpindahan tangan dan penjualan banyak cabang keluarga Azak. Dia hanya mempertahankan banyak perusahaannya disekitar Loen Kingdom. Ekspansi besar yang dilakukan ayahnya memang bagus namun itu membuat segalanya menjadi tidak stabil karena itu ia memilih untuk menjualnya dan dia juga sudah mulai mempersiapkan perpindahannya menuju West Balam.
Beberapa cabang saat ini sudah dibeli oleh keluarga Hall dan beberapa dia bahkan membiarkan Glaint temannya mendapatkan bagian. Dengan kematian Viscount Amera dia saat ini memiliki otoritas tertinggi di perusahaan Azak.
Dia sekarang memiliki kekayaan yang bahkan melebihi Count Hall dan itu hanya kekayaannya dipermukaan. Jika semua dikumpulkan ia yakin bahwa itu pasti lebih dari tiga kali lipat daripada Count Hall. Selain itu ia memiliki beberapa pengaturan jika keluarga Hall menerima tawarannya di masa depan.
Duk! Duk! Duk!
Regis menoleh ke pintu dan dapat merasakan Lamu berada dibelakangnya.
"Masuk!"
Regis melihat Lamu masuk ke dalam ruangan sebelum membungkuk padanya. Dia melambaikan tangannya dan berkata,"Ada apa?"
Lamu mulai menceritakan tentang apa yang diceritakan oleh Rein.
"Begitu. Kalau begitu kalian bertiga pergilah malam ini ke rumahnya dan lihat apakah dia layak untuk diajak. Jika memang ia tidak cocok dan memang menunjukkan tanda-tanda kehilangan kendali cobalah untuk membereskannya dengan bersih. Ini juga bisa menjadi pelatihan langsung untuk Reina dan Rein." Perintah Regis kepada Lamu.
Lamu mengangguk dan berkata,"Aku juga lupa mengatakan tentang sesuatu. Anda menyuruh saya untuk memperhatikan apabila ada pergerakkan Rose School of Thought faksi kesederhaan bukan? Axel baru saja melapor padaku bahwa ia merasakan beberapa aura Wraith di beberapa rumah di pinggiran Backlund. Meskipun kami tidak yakin dengan dalamnya tapi haruskah kami mengeceknya?"
"Axel? Apakah Notaris yang baru bergabung dengan kami? Jika itu dia memang cocok untuk memberikan misi ini padanya. Pergilah bersamanya Lamu dan jika memang mereka anggota Rose School of Thought faksi kesederhaan maka katakan aku ingin berbicara dengan mereka." Ucap Regis.
"Baik, Tuan." Lamu berbalik untuk menyelsaikan tugasnya.
"Ah! dan katakan pada Axel jika dia berhasil memberikan kontribusi dalam misi ini aku akan memberikan Formula Ramuan untuk Priest of Light." Lanjut Regis kepada Lamu yang akan pergi.
Lamu mengangguk menyetujui dan keluar dari ruangan.
"Aku ingin menarik Malaikat 'itu' juga ke sisiku. Namun takdir'nya' telah terikat kepada The Fool karena itu aku juga cukup tertarik untuk menarik faksi kesederhanaan ke sisiku. Mereka akan memberikan banyak bantuan di Benua Selatan." Gumam Regis.
...
Klein saat ini baru saja menyelsaikan beberapa misinya terutama misi yang diberikan Bocah bernama Ian memberinya firasat kurang baik.
Setelah dia mendapatkan kendali lebih dalam Sefirah Castle kendalinya ketika ia berada disana mungkin setara dengan seorang Malaikat beralas hanya saja dia tidak mengetahui apa nama selanjutnya dari Ramuannya setelah Sequence 5 membuatnya kurang bisa memanfaatkan kekuatan Sefirot.
Dia berhenti didepan pintu rumahnya dan berhenti. Sefirot baru saja memberikan peringatan bahwa ada seseorang didalam. Dia mengeluarkan pistol di dalam sarungnya dan bersiap dalam posisi bertarung.
Klein membuka pintu dan langsung menembak secara horizontal sebanyak tiga kali. Kemudian dia mengangkat pistolnya dan melihat kedepan.
Dia melihat seorang pria muda menggunakan setelan rapih sedang duduk menatapnya didepannya terdapat sebuah tulisan aneh berbentuk W menghadap kiri mengeluarkan cahaya lembut menahan tiga pelurunya.
"Intuinsimu sangat tajam seperti yang diharapkan dari seseorang yang diperhatikan tuanku. ngomong-ngomong aku kemari hanya untuk mengantarkan kedua hal ini kepadamu atas nama tuanku."
Rein benar-benar kagum dengan intuisi orang ini sebelum memutuskan menunggunya dia telah menggunakan dua Rune miliknya. Satu adalah Rune Stealth yang menurunkan hawa keberadaannya dan yang lainnya adalah Rune Shield untuk sebuah pertahanan.
Klein melihat orang itu menyimpan dua benda di meja dan berdiri. ia mendekatinya dan berkata.
"Namaku Rein. jika kau membutuhkan bantuanku atau sesuatu kau bisa menemuiku di perpustakan besar North Borough. kalau begitu aku pergi. sekali lagi salam kenal Sherlock Moriatry."
Klein tetap terdiam sampai ia melihat pria itu pergi dan bahkan menutup pintu untuknya membuat sudut mulutnya berkedut.
Dia mendekati meja dan melempar koin emas sebelum memegang kedua benda tersebut. Satu adalah sebuah botol berisi cairan seperti kabut sedangkan satunya lagi adalah surat yang muncul sebuah tulisan didepannya ketika ia menyentuhnya.
'For Klein.
Teman Baikmu, Regis :-).'