```
Berbaring dengan perut di tempat tidur sambil memposisikan iPad didepannya, Kimberly tersenyum saat Dawn muncul di layar, lingkaran rambut keriting yang berantakan menghiasi matanya yang lebar dan penuh rasa ingin tahu.
"Hai, ibu!" sahut Dawn ceria, bagaikan semburat sinar matahari dengan gaun putri berwarna pink.
"Hai, putri kecilku! Apa kau merindukan Mama?" goda Kimberly, suaranya penuh dengan emosi.
"Iya!" Dawn mengangguk penuh semangat, melonjak di tempat duduk penguatnya.
Satu tatapan tidak setuju dari pengasuhnya dan dia berhenti melonjak dan menyesuaikan posisi duduknya.
"Bagaimana panggilan teleponmu dengan Jamal?" Kimberly bertanya, curiga bahwa panggilan telepon dengan Jamal hari sebelumnya adalah alasan Dawn terlihat sangat bersemangat yang tidak biasa.