Lucy terbangun dari tidurnya oleh suara nada dering Sonia. Dia tidak bisa percaya bahwa dia telah tertidur di sofa. Seluruh tubuhnya sakit karena posisi tidur yang sempit.
Lucy berdiri dan meregangkan tubuhnya sebelum terpikir bahwa Sonia tidak berada di ruang tamu. Di mana Sonia? Dia bertanya-tanya saat memanggil Sonia, tetapi tidak mendapat jawaban. Matanya jatuh pada ponsel Sonia yang mulai berdering lagi setelah panggilan pertama terputus. Dia mengambilnya ketika melihat bahwa yang menelepon adalah editor Sonia, dan mematikan ponsel itu saat berjalan keliling apartemennya mencari Sonia.
Ketika dia kembali ke ruang tamu lagi, sudah jelas bagi Lucy bahwa Sonia tidak ada di apartemen. Dia melirik pintu dan menghela napas saat melihat sandal seluncurnya tidak ada di sana.