Tanpa mengenal lelah dan waktu, Zang Lung mengasah seluruh kemampuannya baik itu teknik bertarung maupun kemampuan berpikir, menganalisa dan menditribusikan Energi Kekuatan Spiritualnya dari Dantian Bawah keseluruh bagian tubuh untuk mengerakkannya secepat Cahaya. Kemampuan ini dilatihnya mulai pagi sampai sore hari dan selanjutnya melakukan kultivasi dengan teknik baru yaitu Teknik Pusaran Cahaya pada malam hari sampai subuh hari, sehingga tidak ada kata istirahat dalam pikirannya dan yang ada hanyalah berlatih dan berkultivasi. Sang Guru Dewa Cahaya dengan penuh perhatian mengawasi proses latihan Sang Pilihan Langit itu sambil senantiasa memberikan arahan dan petunjuknya,...
"Sekarang gunakan seluruh kemampuanmu dan ikuti aku...!" kata sang guru kepada muridnya.
"Baik guru...!"
Whhuuzzz...,
Whhuuzzz...,
Dalam sekejab Guru dan Murid tersebut melesat dengan kecepatan tinggi bagai cahaya, mereka berdua menuju kawasan Air Terjun yang merupakan salah satu tempat latihan Zang Lung dalam menempa kekuatan jiwanya. Melintasi kawasan hutan keduanya terlihat hanya seperti 2 sinar cahaya putih yang melesat dan berpindah-pindah melewati rumpun pepohonan dan semak belukar, dan hanya dalam waktu singkat keduanya telah sampai dikawasan air terjun.
"Bagus muridku...!, sekarang kamu sudah dapat mengimbangi kekuatan cahaya milikku...!, hehehe..., jika Yang Mulia Kaisar Dewa melihat pencapaianmu saat ini dia akan muntah darah...!, karena seorang anak yang belum berusia 10 tahun sudah dapat mengimbangi kekuatan seorang Dewa yang sudah berada ditingkat kekuatan Kaisar Dewa Sejati..., hmm..., betapa beruntungnya aku dapat memiliki seorang murid sepertimu nak...!" kata Dewa Cahaya dengan bangga.
"Terimakasih Guru...!, ini semua karena pengetahuan dan pelatihan yang guru-guru berikan kepada murid ini...!, tanpa itu semua apalah artinya murid yang hanya seorang manusia fana...?" kata Zang Lung merendah.
"Hmm..., bagus..., tetaplah merendah seperti itu muridku...!, karena hal seperti itu akan membawa kamu sampai ketingkat yang paling tinggi di Alam Smeesta ini...!, dan perlu kamu ketahui banyak kekuatan diatas langit yang jauh berada diatasmu hancur hanya karena kesombongan mereka sendiri..., tetaplah beranggapan bahwa diatas langit masih ada langit dan juga dikedalaman lembah masih ada jurang yang tak berujung...!, ingat Kekuatan bukanlah segala-galanya tapi pengetahuan dan kebijaksanaan yang akan membuat Kekuatan itu bertahan dan membawa manfaat bagi banyak makhluk...!" kata sang guru menjelaskan.
"Murid akan mengingat semua nasehat guru...!" kata sang murid sambil hormat sujud kepada gurunya.
"Bagus...!, sekarang aku akan menguji seluruh kemampuanmu...!, perhatikan keadaan dan situasi disekelilingmu...!, kemudian lihat dibalik air terjun itu..., dibaliknya ada sebuah tebing batu yang sangat keras...!, aku ingin kamu membuat sebuah ruangan didalam tebing itu untuk cukup kita berdua tinggal..., buatlah agar tidak terlihat dari luar dan pertahankan agar keadaan dan situaasinya sama seperti sebelumnya...!" kata sang guru yang memberikan sebuah tantangan kepada muridnya.
"Baik guru...!, murid akan mencoba membuatnya..."
Kemudian sambil mengerahkan seluruh kekuatan spiritualnya diseluruh anggota tubuh, Zang Lung melesat kebalik air tejun dimana terdapat tebing batu. Selanjutnya dengan teknik Jari Dewa ditambah dengan Kekuatan Elemen-elemen Dasar yang dia miliki untuk mulai mengebor dinding batu tersebut sampai membentuk sebuah mulut gua, kemudian dia menggali lebih dalam lagi dan membuat 2 buah ruangan berbentuk kamar serta sebuah ruangan yang ukurannya lebih besar. Semua material yang dia gali dia masukkan kedalam dunia jiwanya agar tidak terlihat bekas-bekas galian yang berserakan disekitar mulut gua yang berada dibalik air terjun tersebut, 2 jam kemudian dia kembali ketempat sang guru berada dan mengatakan bahwa apa yang diperintahkan oleh sang guru telah selesai dilakukannya.
"Murid telah selesai melaksankan tugas yang guru perintahkan...!, silahkan guru memeriksanya,"
"Baik...!, mari kita lihat yang sudah kamu buat dibalik air terjun itu...!"
Keduanya langsung melesat menujukebalik air terjun dan melihat sebuah gua batu yang terlihat terbentuk oleh alam, padahal 2 jam sebelumnya tempat itu masih merupakan tebing batu yang akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dapat membuat sebuah lobang sepanjang 5 meter dan tanpa merusak dinding batu disekitarnya. Gua Batu tersebut dibuat Zang Lung masuk sepanjang 20 meter untuk sampai kesebuah ruangan yang berukuran 8 x 8 meter dan disamping kiri dan kanannya terdapat 2 buah kamar dengan ukuran 4 x 4 meter, didalam ruangan-ruangan tersebut juga telah dilengapi dengan sarana penerangan yang dibuat oleh Zang Lung dengan menggunakan Kekuatan Elemen Cahaya yang sudah dikuasainya secara sempurna.
Dewa Cahaya melihat semua yang dibuat oleh sang murid dalam waktu 2 jam itu sampai terkagum-kagum, karena hasil yang dibuat oleh Zang Lung sangat memenuhi kriteria yang diberikan oleh sang guru.
"Baik..., ini semua nantinya akan menjadi tempat latihanmu yang kedua setelah pondok latihan yang berada dibelakang paviliun keluargamu...!, ditempat ini akan menjadi tempat untuk mengasah kemampuan spiritualmu..., sekarang akan aku buatkan formasi pelindung dan ilusi terhadap tempat ini agar tidak bisa ditemukan atau dilihat oleh orang lain...!, dan tempat ini hanya akan diketahui olehmu sendiri dan oleh kami guru-gurumu...!" kata sang guru menjelaskan
"Dan juga nantinya tempat ini akan menjadi pertemuan selanjutnya dengan guru-gurumu berikutnya..., dan mereka akan melengkapi sarana latihanmu didalam gua ini karena mereka memiliki pengetahuan untuk itu...!" kata sang guru menambahkan.
"Murid senantiasa akan mendengar semua perintah guru...!" kata Zang Lung penuh hormat.
"Baiklah..., diakhir pertemuan kita saat ini aku akan memberikan hadiah untukmu sebagai bentuk rasa kekagumanku kepadamu sebagai muridku yang Super Jenius...!, bersiaplah muridku...!," kata sang guru kemudian Zang Lung segera berposisi lotus dan kedua telapak tangan Dewa Cahaya menempel dipunggung Zang Lung dan selanjutnya terlihat cahaya putih memasuki tubuh sang murid.
Zang Lung merasakan Energi Spiritual yang sangat besar membanjiri masuk kedalam Danau Energi Dantiannya, dengan kemampua yang dia miliki Zang Lung dapat melihat bahwa Danau Energi tersebut semakin membesar sehingga luasnya menjadi seperti lautan. Beberapa saat kemudian dia mulai merasakan gejolak Energi Spiritual yang sedang mendesak untuk keluar dari dalam tubuhny,...
Bhuumm...!, Spiritual Kaisar - 20
Bhuumm...!, Spiritual Kaisar - 40
Bhhuuummm...!, Kaisar Dewa Dunia - 1
Bhuumm...!, Kaisar Dewa Dunia - 20
Bhuumm...! Kaisar Dewa Dunia - 40
Zang Lung mengalami kenaikan tahap tingkatan sehingga menerobos dari Ranah Kekuatan Alam Tinggi menjadi Ranah Kekuatan Alam Surgawi dengan tingkat Kaisar Dewa Dunia tahap 40, tapi dia merasakan jumlah Energi Spiritual yang memasuki tubuhnya masih berdatangan dengan derasnya dan melihat Lautan Energi Spiritual dalam Dantian Bawahnya masih terus bergejolak membuat luas Dantian Bawahnya semakin meluas hingga menjadi seperti sebuah samudra. Dan kembali terdengar ledakan-ledakan Energi dari dalam tubuhnya sampai membuat dinding dan langit-langit gua bergetar,...
Bhuumm...!, Kaisar Dewa Dunia - 60
Bhhuuummm...!, Kaisar Dewa Tahta - 1
Bhuumm...!, Kaisar Dewa Tahta - 20
Bhuumm...!, Kaisar Dewa Tahta - 40
Bhuumm...! Kaisar Dewa Tahta - 60
"Hahh..., ahh..., uhh...,"
Terlihat sambil tersengal-sengal dengan napas yang memburu, Zang Lung masih tetap berposisi lotus sambil menstabilkan aliran Energi Spiritual didalam tubuhnya yang terlihat mengalir tidak beraturan setelah mengalami kenaikan tahap dan tingkat kekuatan menjadi tingkat Kaisar Dewa Tahta tahap 60. 3 jam kemudian aliran Energi Spiritual didalam tubuhnya mulai stabil dan dia bangkit berdiri sambil merenggangkan otot-ototnya yang masih terlihat tegang, kemudian dia merasa sebuah perubahan besar yang terjadi dengan tubuhnya yang terlihat semakin tinggi hingga terlihat saat ini dia sudah seperti seorang anak muda yang menjelang dewasa.
"Guru...!, ada apa dengan tubuhku...?, apakah karena dengan meningkatnya tingkat kekuatanku sehingga tubuhku juga ikut mengalami perubahan seperti ini...?" kata Zang Lung yang terlihat bingung.
"Hmm..., secara alamiah kamu benar masih seorang anak kecil yang belum berusia 10 tahun.., tapi setelah kamu menerima transfer kekuatan dari gurumu...?, maka pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu juga mengikuti dengan tingkat kekuatanmu saat ini...!, untuk kamu ketahui usia gurumu ini sudah jutaan tahun dan kekuatan yang aku berikan sebelumnya kepadamu adalah sebesar 5% maka artinya secara spiritual usiamu saat ini adalah 5% dari usiaku...?, dan hal itu juga akan mempengaruhi tubuh dan jiwamu baik dari cara berpikir dan bertindak akan melebihi anak-anak seusiamu...!" kata Dewa Cahaya menjelaskan.
"Ohh..., apakah aku akan secepat itu terlihat bertambah tua...?," kata Zang Lung sambil merenung dalam hati.
"Hahaha..., jangan kuatir muridku...!, sampai usia 1 juta tahun wajahmu masih akan tetap terlihat seperti seorang pemuda yang tampan...!, dengan kemampuan dan teknik-teknik yang kamu kuasai akan bisa mengatasi semua kekeuatiranmu itu..." kata sang guru yang melihat kekuatiran sang murid dalam pikirannya masalah wajah yang akan terlihat tua saat dia masih merasakan sebagai anak-anak.
"Maafkan muridmu ini Guru...!, karena belum memahami akan hal itu...,"
"Baiklah..., kita akan berpisah setelah ini dan akan bertemu lagi setelah kamu menjalani semua pelatihan dengan guru-gurumu...!, ingat pesanku agar senantiasa merendah..., jangan menunjukkan tingkat kekuatanmu kepada semua orang kecuali kepada ayah dan ibumu..., juga berhati-hatilah menggunakan kekuatanmu diluar sana..., karena kekuatanmu saat ini sudah sama dengan kekuatan seorang Jendral Dewa di Alam Surgawi..., bijaklah dalam bertindak dan mengambil keputusan..., gunakan semua kemampuanmu untuk membantu dan menolong sesama makhluk hidup tapi juga jangan biarkan kejahatan dan keangkaramurkaan bebas berkeliaran disekitarmu..., terlebih bagi mereka yang sudah dikuasai oleh kekuatan Iblis yang saat ini sedang menyusun kekuatan untuk kembali ingin mengusai Alam Semesta ini...!, segeralah bertindak dan kirim mereka kembali ke Alam Bawah...!" kata Dewa Cahaya menjelaskan.
"Murid mendengar semua nasehat Guru..., dan akan menjalankan semua perintah Guru...!" kata Zang Lung dengan penuh hormat.
"Tetaplah berlatih dan perkuat pondasi tubuhmu serta kekuatan jiwamu...!, aku tetap akan mengawasimu dari atas langit..., kita akan bertemu lagi muridku...!" kata sang guru kemudian menghilang dari hadapannya.
Whhhuuuzzz...!
Zang Lung merenungi semua pesan dan nasehat gurunya Dewa Cahaya, kemudian dia meninggalkan tempat latihannya yang kedua tersebut dan kembali dengan kecepatan cahaya menuju pondok latihan yang berada diatas pohon dibagian belakang paviliun keluarganya.