Tải xuống ứng dụng
17.39% Be The Best in Anime World / Chapter 4: Ch - 4 : Si Teman Masa Kecil!

Chương 4: Ch - 4 : Si Teman Masa Kecil!

Malam harinya, seperti biasa, Ishigami dan Shirogane berkunjung ke Apartemen Shin, karena hanya tempat ini yang aman dan tentram bagi mereka berdua. Tapi seperti yang dikatakan Shin kemarin, mereka tidak boleh mengambil makanan atau minuman dari sini.

"Kau bilang Kirito akan ke sini, kan? Kemarin dia tak datang. Apa dia ada urusan?" Tanya Shin yang sedang memainkan kontroler di tangannya.

"Kemarin dia bilang begitu. Tadi aku bertemu dengannya lagi, dan aku bertanya juga soal itu. Dia bilang kalau ada beberapa urusan di rumahnya, jadi dia tak bisa bermain semalaman." Jawab Shirogane sambil menulis di bukunya.

"Kirito-san, ya. Dia agak mirip sepertiku, tapi kecintaan terhadap video game memang benar-benar patut dihargai olehku." Ishigami mengingat-ingat bagaimana dia dan Kirito bertemu pertama kali di saat dirinya dan Shirogane pergi ke Arcade.

"Orang itu sudah jatuh cinta pada game, dia hampir gila kalau orang tua angkatnya tidak memberinya kesibukan lain." Shin setuju dengan penilaian Ishigami terhadap Kirito.

"Kalian ini … Itu sangat kejam, tahu. Jika Kirito ada di sini, mungkin dia akan menangis darah. Yah, walaupun aku juga tak bisa menyangkal kata-kata kalian." Meski tidak nyaman, tapi Shirogane juga sepakat dengan mereka berdua.

*DING*

"Itu pasti dia.." Shin meletakkan kontrolernya dan berjalan menuju pintu, tapi dia melirik ke belakang dan berkata. "Miyuki, bisakah kau mainkan punyaku sebentar? Aku yakin Ishigami sedang kesulitan melawan Bos game itu."

"Tentu." Shirogane mengangguk sebelum berpindah tempat ke sebelah Ishigami yang sibuk bermain. Dia mengambil kontrolernya dan mulai memainkannya, seketika game itu berubah menjadi tingkat yang sangat menyulitkan.

Shin membuka pintu, disambut oleh Kirito yang menunjukkan sebuah video game terbaru di tangannya, membuat alisnya terangkat. "Kau baru membelinya tadi ..?"

"Ya. Ketika aku mendengar ada diskon di Tokonya, aku langsung membelinya. Boleh aku masuk?"

"Oh, ya, silahkan."

Mereka masuk ke dalam, hanya melihat Ishigami yang memiliki wajah marah dan memelototi Shirogane yang memiliki wajah polos, mulut Ishigami terus mengoceh tidak jelas seolah-olah dirinya sangat dirugikan.

"Baru ditinggal sebentar langsung begini. Ada apa?" Tanya Shin yang sudah pernah melihat hal ini sebelumnya.

"Senpai! Dia … Orang ini! Dia bermain dengan sangat bodoh!"

"Hei, aku cuma berusaha membantumu!"

"Apanya yang membantu?! Shirogane-senpai, kau terus-menerus melakukan kesalahan dan menghalangiku! Bahkan kau terus menyia-nyiakan Potion Healing yang harus kucari selama berhari-hari bersama Shin-senpai! Kau telah menyia-nyiakan 30 menit usahaku tadi dan melakukannya dengan sangat bodoh!!"

Shirogane menatap memohon ke arah Shin dan Kirito. Shin tidak terlalu peduli dengan pertengkaran semacam ini, dia langsung menuju kulkas dan mengambil empat kaleng soda, sedangkan Kirito hanya bisa tersenyum canggung melihatnya.

"Nih. Minum itu, sekarang lanjutkan bermain. Kirito membeli video game terbaru dan bisa dimainkan berempat."

"Benarkah, Kiruto-san?!" Ishigami tampaknya tertarik.

"Ya. Ayo kita bermain."

***

Keesokan harinya, Shin dan Shirogane berangkat ke Sekolah bersama seperti biasa, tapi kali ini Shirogane yang merasa lemas setelah diejek dan dimaki-maki oleh Ishigami malam tadi. Semua memang salahnya, jadi dia tak bisa mengeluhkan.

Shin tidak memikirkannya, karena suasana hati Shirogane akan cepat berubah-ubah. Pasti nanti dia akan bersemangat kembali, mengingat kepribadiannya yang pekerja keras dan sangat suka belajar. Bagaimanapun juga Shirogane adalah Shirogane.

"Yahooo!!" Seseorang datang dari belakang dan langsung merangkul mereka berdua ditengah-tengah. "Sudah lama sekali, ya, Shirogane dan Shin!"

Shin dan Shirogane langsung mengenalinya dari tingkah laku serta cara bicaranya saat menyapa itu. ""Najimi."" Ucap keduanya secara bersamaan.

"Najimi, desu!"

Osanana Najimi adalah seorang laki-laki dan juga perempuan, itu membingungkan ketika seseorang membahas tentang gendernya, jadi dia selalu merahasiakannya. Bahkan saat ini dia mengenakan rok gadis dan baju laki-laki, yang akan membuat orang bingung.

Namun, Najimi adalah seorang Extrovert tingkat maksimal, bahkan orang-orang akan selalu mengenalinya mau bagaimana dia berpakaian, karena dia memiliki banyak sekali teman hingga jutaan. Jumlah yang sangat gila sekali bagi seorang Introvert.

Tentunya, Najimi juga teman masa kecil Shin dan juga Shirogane. Dan, Najimi memiliki rambut lavender pendek yang bergelombang seperti gadis, wajahnya terlihat seperti laki-laki dan gadis secara bersamaan, penampilan fisiknya sedikit lebih condong ke laki-laki … atau gadis. Itu membingungkan.

Jangan ditanya soal gendernya, urusannya tidak akan berakhir.

"Jadi kau Sekolah di sini juga, Najimi?" Tanya Shirogane.

"Yap, yap! Najimi adalah teman masa kecil semua orang! Ah, benar juga. Aku harus menyapa temanku yang lain juga. Mungkin pertemuan kita singkat, tapi senang bertemu dengan kalian kembali! Dah ..!"

Najimi berlari ke arah Murid lain dan menyapa seperti apa yang dia lakukan kepada mereka tadi.

"Aku bertanya-tanya, apa gendernya? Tidak. Aku ingin tahu alat kelaminnya berbentuk seperti apa."

"..." Shin terdiam dan mencoba mengingat-ingat kembali kalau dia juga dulu sempat penasaran seperti Shirogane."... Tapi, aku sudah tahu sejak kejadian itu. Rasa penasaranku sudah hilang."

"Eh? Kau sudah tahu! Bisakah beritahu aku?"

"Informasi itu sangatlah dijaga ketat. Untuk itu, kau harus memberiku uang terlebih dahulu."

"..."

"Kalau tidak mau sih nggak apa-apa. Lagian, kamu cuma perlu melepaskan rok dan celana dalamnya untuk melihat alat kelaminnya."

"Bukankah itu tindakan kejahatan!?!"

"Itu yang kulakukan dulu."

"Eh .....?"

Shirogane terdiam seolah suara-suara di sekitarnya tersedot ke dalam kata-kata Shin, kakinya berhenti melangkah, hanya menatap kosong sosok Shin yang perlahan-lahan menjauh darinya untuk masuk ke dalam bangunan Sekolah yang jaraknya hanya beberapa meter lagi dari tempatnya berdiri saat ini.

Namun, pikiran Shirogane benar-benar kosong saat ini setelah mendengar apa yang diucapkan dari mulut Shin.

***

"Selamat pagi, Komi-san."

Shin menyapa Komi yang sedang duduk terdiam tanpa melakukan apapun, membuat Komi tersentak dan segera menyapa balik Shin menggunakan sebuah tulisan yang dia tulis di buku.

( Selamat pagi, Sasaki-san. )

Kemudian Shin duduk dan meletakkan tasnya, lalu dia melihat sekeliling kelas. Dia sekarang berpikir bagaimana caranya menyapa semua orang dan berkenalan dengan mereka, meskipun itu bukan benar-benar niatnya untuk sekarang.

"Ah, Komi-san, apa kamu sudah siap untuk berinteraksi dengan teman sekelasmu?"

"!!!" Komi kaget dan melupakan soal ini, tapi dia mengangguk yakin sambil menyiapkan nyalinya.

"Bagus. Aku jug— Oh. Hei, Najimi!" Mata Shin secara kebetulan menangkap sosok Najimi yang sedang berjalan di depan kelasnya.

Najimi yang mendengarnya, langsung masuk ke dalam kelas tanpa ragu dan menghampiri Shin. "Apa kau memanggilku, Shin?"

"Ya. Aku ingin meminta bantuanmu."

"Bantuan? Oke saja sih."

"Ini Komi-san .." Shin menunjuk Komi tepat di sebelahnya, menyadarkan Najimi bahwa ada seseorang lain selain Shin dan dia di sini. "Bisakah kau berteman dengannya? Dan mengobrol juga."

"Tentu!" Najimi tanpa berpikir panjang langsung menyetujuinya, dan mendekati Komi. "Yahooo! Namaku Osana Najimi. Salam kenal, Komi-san!"

"..." Tidak ada jawaban balik dari Komi, bahkan dia tak menggunakan tangannya untuk menulis di atas kertas, karena … dia sangat gugup! Panik hingga tak tahu harus berbuat apa!

'Heh. Ini akan sangat menarik.' Shin dalam diam terus mengamati mereka berdua. Najimi yang terus mengoceh dan mengajak Komi berbicara, tetapi sayangnya Komi sama sekali tidak bisa membalasnya.

"Hei, Komi-san.."

"Komi-san, apa kamu.."

"Ini loh, Komi-san.."

"Hahaha, bukankah itu hebat, Komi-san.."

Najimi terus mengoceh sendirian tanpa dijawab oleh Komi satu katapun, bahkan Shin mulai merasa kasihan melihat Najimi saat ini. Komi hanya memelototi Najimi terus yang membuat Najimi semakin terbata-bata dan ikut gugup juga.

"..."

"Ahahaha, Komi-san …"

"Shin …" Najimi mencengkram bahu Shin dan membisikkan tepat di telinga Shin. "Aku menyerah!"

"Tidak apa-apa. Itu hiburan yang bagus."

"Sialan, kau! Apa kau baru saja menjadikanku mainanmu!"

"Nah. Kau memang orang yang pandai bergaul, namun sayangnya kau tidak bisa memahami perasaan dan suasana hati seseorang. Itulah yang membuatmu kesulitan untuk berkomunikasi dengan Komi-san."

"Apa begitu?"

"Benar." Shin menjauh dari Najimi dan tersenyum kepada Komi. "Komi-san, boleh Najimi tahu namamu?"

"Umm!" Komi segera mengangguk, langsung menggunakan tangannya yang memegang pulpen untuk menulis di bukunya. ( Namaku Komi Shouko. Kita sudah pernah bertemu saat kita kecil, kan? Kuharap kamu masih ingat. )

Najimi terdiam sebelum menatap Shin dengan tatapan kagum. "Shin, kau sangat ahli dalam hal ini. Kau masternya!"

"Hah?"

"Senang bertemu denganmu kembali, Komi-san. Aku masih ingat, kok! Tenang saja."

Perlahan-lahan Najimi dan Komi mulai berkomunikasi dengan normal. Tampaknya, Komi juga menikmati pembicaraannya meskipun masih agak sulit untuknya berkomunikasi dengan seseorang.

Tapi …'Masternya? Miyuki juga mengatakan hal yang sama. Maksudnya apa?'


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C4
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập