Pak Mahmud yang melihat Bobo yang cuek membolakan matanya. Anak buah Angga memang tidak peka melihat komandan mereka yang sedang kasmaran.
"He, Bo, kamu lihat itu bos kamu, dia kasmaran, lihat itu, lucu kan jika mereka menikah, aku suka dengan mereka berdua, mereka benar-benar sangat romantis." Pak Mahmud yang melihat Angga yang senyum sendiri ikut tersenyum, bibi yang melihat keduanya juga ikut senyum.
"Dia memang menyukai Nena, itu terlihat dari wajahnya yang selalu tersenyum, mereka cocok ya pak?" tanya bibi ijah yang saat ini senang melihat Nena ada yang menyukai dia, pria baik dan tanggung jawab seperti nak Angga.
"Komandan kami sudah menyukai dia, jadi saat ini komandan kami masih pendekatan," jawab Bobo yang di anggukkan oleh kedua pasutri tersebut.
Di kuburan lama Zuki dan dua anak buah yang sudah sampai di kuburan, ikut menatap korban yang sangat mengenaskan, kaki dan tangannya juga punggungnya di sayat dan terlihat jelas itu bukan sayatan sembarangan.