"Baiklah, tunggu sebentar." Sang pegulo dengan jas hitam itu berjalan ke tengah ruangan dan berhenti di depan air mancur. Sesampainya di sana, ia mengetukkan tongkat itu. Beberapa detik selanjutnya, dinding-dinding itu meluncurkan beberapa rak buku yang telah tertata rapi dengan beberapa buku. Beberapa rak tersusun dengan bentuk melingkar, di sudut kanan dan kiri ada sebuah tangga yang mengarah ke atas. Sisanya, ada beberapa rak yang tersusun seperti tangga.
"Wah, aku tidak menyangka jadinya akan seperti ini," ucap Freislor. Binar di kedua matanya tak dapat membohongi dirinya bahwa ia benar-benar terpana.
"Kalian berdua bisa mencari buku-buku kuno di lantai tiga. Untuk mencapai ke sana, kalian harus menggunakan lift yang ada di antara deretan buku nomer empat," ucap pegulo itu dengan wajah datar.