Tải xuống ứng dụng
10.71% Sister Prostitution for Your Money (21+) / Chapter 24: Mimpi

Chương 24: Mimpi

"Onee-chan, aku ingin bertanya," ucap Misaki tiba-tiba di tengah kegiatan mandi bersama mereka.

Kaori yang tengah memakaikan sabun di tubuhnya menoleh ke arah Misaki, lalu membalas, "Silakan. Tanya apapun yang ingin kau tahu."

"Kenapa kau berbohong kepada Seika-san? Kau bilang jika lelaki tua tadi adalah Otou-san, tetapi kau tak memanggilnya seperti itu saat kami makan bersama." Akhirnya Misaki mengungkapkan kebingungannya sedari tadi, ia memang masih tak begitu mengerti dengan apa yang tadi di bahas saat makan bersama Haru dan keluarga barunya. Kaori pun menjelaskan jika di rumah ini, ia dan Misaki tidak diperbolehkan memanggil Otou-san mereka karena ia tahu jika Haru tak menginginkannya.

"Apakah Otou-san tak mau menganggap kita anaknya?" tanya Misaki. Kaori cukup terkejut dengan pertanyaan yang Misaki ajukan. Awalnya ia tidak berpikiran seperti itu, namun karena pertanyaan Misaki, sekarang ia memikirkannya. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Misaki karena ia tidak tahu pasti apakah Haru memang menganggap mereka seperti itu atau tidak. Ia hanya diam saja sembari terus membersihkan dirinya.

"Bagaimana jika kau segera beristirahat saja, Misaki? Sepertinya kau sangat lelah hari ini. Aku akan menyusulmu setelah selesai berendam," usul Kaori. Ia sengaja mengalihkan pembicaraan karena tak mau membahas hal tadi dengan adiknya. Misaki menganggukkan kepala, kemudian ia bangkit dari bak mandi dan pergi untuk mengelap tubuh dengan handuk kemudian berganti pakaian di sana. Sedangkan Kaori memutuskan untuk berendam terlebih dahulu sebelum menyusul Misaki ke kamar.

Beberapa menit berlalu, Kaori sudah yakin jika Misaki sudah meninggalkannya sendirian di kamar mandi. Namun tiba-tiba saja, seseorang masuk ke dalam sana, Kaori mengira jika itu adalah Misaki yang hendak mengambil barang yang ketinggalan. Lalu ia dikejutkan dengan terbukanya pintu penghalang ruang mandi dengan ruang wastafel. Terlihat jelas seorang anak lelaki berdiri di sana tanpa menggunakan sehelai pakaian. Mereka sama-sama terkejut, anak lelaki itu segera memundurkan tubuh dan kembali menutup pintu.

"Ma-maafkan aku!" katanya. Dia adalah Kei. Anak lelaki itu dibuat sangat terkejut setelah melihat tubuh Kaori yang sedang berendam di air hangat yang nampak bening hingga seluruh tubuhnya terlihat dengan jelas. Kemudian ia mengurungkan niat untuk mandi, segeralah dia mengenakan pakaiannya lagi lalu pergi ke kamar.

Sementara itu Kaori segera menyudahi kegiatan mandi malamnya setelah ia mendengar langkah kaki Kei yang keluar dari ruang wastafel. Kemudian ia memakai pakaian ganti yang sedari tadi ditaruh di atas keranjang yang ada di atas mesin cuci. Setelah itu ia juga pergi ke kamarnya.

Jantungnya berdetak cepat, tubuhnya juga bergemetar, ia benar-benar tak menyangka akan melihat tubuh seorang anak lelaki untuk pertama kalinya. Namun ia berusaha untuk tak mengingat hal itu dan memutuskan untuk tidur di samping Misaki yang nampak sudah pulas dalam tidurnya. Sebelum memejamkan mata, Kaori memutuskan untuk memasang alarm terlebih dahulu. Ia hanya ingin sedikit membantu Seika menyiapkan sarapan nanti pagi. Setelah menyetel alarm di jam 6 pagi, ia segera membaringkan tubuhnya di samping Misaki dan mulai terpejam.

Tidak lama dari tidurnya, tiba-tiba Kaori merasakan sesuatu menyentuh kepalanya. Ia mengira jika itu adalah tangan Misaki, namun anehnya terasa sekali kuku-kuku tajam yang mengenai kening Kaori. Akhirnya ia terbangun untuk melihat apa yang terjadi. Tetapi ia malah dikejutkan dengan bayangan hitam yang nampak jelas berada di dinding. Perlahan bayangan hitam itu berubah menjadi sebuah sosok yang menyeramkan. Kaori berusaha membangunkan Misaki, namun anak kecil itu tak mau terbangun juga. Akhirnya Kaori memutuskan untuk meninggalkan Misaki sendirian di sana. Ia keluar dari kamar dan berlarian menuju ke pintu utama rumah ini. Ketika ia membuka pintu, tiba-tiba ia terperosok jatuh ke dalam sebuah lubang hitam yang teramat dalam hingga akhirnya tubuh Kaori terbentur ke ujung lubang yang begitu keras.

***

Kaori terbangun dari mimpi malamnya, wajah ia begitu berkeringat dan napasnya terengah-engah. Ia baru saja mengalami mimpi yang aneh dan menakutkan, namun ia tak bisa mengingat dengan jelas tentang mimpi yang dialaminya. Seorang wanita yang duduk di sampingnya menanyakan apa yang terjadi dengan anak itu hingga berkeringat begitu banyak. Kaori yang terkejut mendengar suaranya segera menoleh.

"Okaa-san!" katanya dengan begitu senang lalu ia memeluk ibunya itu. Dia adalah Ayaka, ibu kandungnya.

"Aku sangat merindukanmu," ucap Kaori. Kini ia menangis di dalam dekapan sang ibu. Hal yang sama dirasakan Ayaka, namun ia berusaha tegar untuk tidak menangis di depan anaknya.

Ayaka melepaskan pelukan Kaori, kemudian ia memandangnya sembari berkata, "Jangan menangis, Kaori-chan! Tidak lama lagi hidupmu akan berubah, kau akan bahagia bersama Otou-san."

Kaori menggelengkan kepalanya, lalu membalas, "Aku tidak ingin tinggal di sini. Otou-san sudah memiliki istri dan anak baru. Aku tidak tahu bagaimana mereka bisa bersama. Aku tidak suka melihat Otou-san bersama orang lain."

Anak itu mengungkapkan apa yang ia rasakan sedari datang ke rumah Haru yang berada di Tokyo. Sedari awal melihat Seika dan Kei, ia sangat tidak menyukai mereka berdua walaupun Seika berusaha menjadi perempuan yang terlihat baik di matanya. Ia masih tidak mengerti kenapa ayahnya bisa bersama dua orang asing yang tak ia kenal. Terlebih lagi ayahnya sendiri yang berkata jika Seika adalah istri dan Kei adalah anaknya. Tentu Kaori tidak bisa menerima itu semua. Ia hanya tahu jika keluarga Haru hanyalah Ayaka, Misaki dan dirinya sendiri. Ia tidak mau ayahnya memiliki keluarga lain.

Ucapan Kaori membuat senyum Ayaka mengembang. Ia tahu jika anaknya masih belum mengerti tentang persoalan yang terjadi di antara orang dewasa. Ia pun menjelaskan "Kau harus tahu, Kaori-chan, kehidupan manusia akan selalu berubah-ubah, begitupun dengan pemikiran dan perasaan. Mungkin Otou-san lebih bahagia tinggal di kota ini bersama orang lain daripada tinggal di kota terpencil yang tidak sebagus Tokyo. Hal yang sama pun kau alami, daripada tinggal bersama Keiko-san dan Jirou-san yang sudah pasti akan mengurusmu dengan baik, kau malah memilih untuk pergi ke kota ini demi mencari Otou-san. Setelah tahu Otou-san memiliki keluarga lain, kau malah ingin pergi dari sini, tak mau tinggal bersamanya. Apa bedanya kau dengan Otou-san? Bukankah kalian sama-sama memiliki pemikiran yang berubah-ubah?"

Kaori terdiam mendengar ucapan panjang Ayaka. Apa yang diucapkan ibunya itu benar, ia dan Haru memiliki pemikiran yang tak jauh berbeda. Kaori baru tersadar akan hal itu. Ia hanya bisa terdiam sembari menundukkan kepalanya.

"Kaori!" seru Ayaka. "Lihatlah aku!" pintanya. Kaori menuruti apa yang ibunya perintahkan. Ia menatap sang ibu yang kini berada sangat dekat dengannya.

***

Bersambung...

[ CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN TOKOH, TEMPAT, KEJADIAN ATAU CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN ]

Please, jangan lupa collect & comment. Karena collect & comment anda semua berarti untuk saya.


Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Rank -- Xếp hạng Quyền lực
    Stone -- Đá Quyền lực

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C24
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
    Stone -- Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập