Setelah menunggu cukup lama akhirnya kereta kuda yang dikawal oleh Arlo dan beberapa ksatria lainnya melewati pintu gerbang dan memasuki halaman istana.
Tanpa menunda waktu satu detik pun, Anwen segera berlari menghampiri.
"Kakak!" Sapanya dengan semangat.
"Anwen, apa yang kau lakukan disini?" tanya Odette.
"Menunggumu." Senyuman Anwen mengembang hingga kedua pipinya terlihat seperti dua buah roti.
Odette tersenyum tipis. Dia tahu alasan Anwen menunggunya. "Maaf, Anwen. Hari ini Dokter Morigan sakit, dia digantikan oleh Aerith dan Aerith harus bertanya lebih dulu kepada Dokter Morigan apa kau boleh bergabung atau tidak," jelas Odette dan senyuman Anwen memudar secara perlahan.
"Tolong jangan kecewa?" ucap Odette lembut. Melihat ekspresi Aerith tadi serta mengingat reputasi Anwen yang terkenal sebagai alkimia amatiran dan pembuat masalah, Odette merasa patah hati yang akan dirasakan oleh gadis itu hanya sedang tertunda.