*Melody POV*
"Astaga!" aku terlonjak kaget saat tiba-tiba pintu kamarku terbuka dan muncul Naca dari balik pintu.
"Lo harus ikut gue!" kata Naca cepat.
Gadis itu terlihat panik, dan buru-buru. Tapi bahkan aku masih memakai piyama!
"Biar aku ganti baju dulu!" seruku cepat.
"Kita ga punya waktu untuk itu!" sahut Naca sambil terus menyeretku keluar.
Sesampainya di luar, Naca langsung mendudukkanku di boncengan motornya.
"Kalau nggak pengen jatuh, pegangan!" Naca memperingatkan.
Astaga, gadis ini!
Aku pun melingkarkan tanganku pada perut Naca, dan benar saja, dia langsung tancap gas keluar dari rumahku.
Naca membawa motor dengan sangat cepat.
"Kita mau ke mana?" tanyaku setengah berteriak.
"Nyusul Naya!"
Baiklah, kami mau menyusul Naya? Memangnya di mana gadis itu berada?
Aku tidak bertanya lagi karena takut mengganggu konsentrasi Naca dalam menyetir. Gadis itu membawa motor jauh lebih cepat dari si Paijo gila yang suka mengebut.