Cielo dan Ello turun menggunakan lift menuju ke lobby. Cielo sudah meminta pihak hotel untuk menyiapkan mobil untuknya dan Ello. Ia tidak membutuhkan supir karena Ello yang akan menjadi supirnya.
Mereka sudah di dalam mobil. Ello memasang wajah masam sambil menoleh pada Cielo.
"Kamu menyuruhku untuk menyetir?" protes pria itu.
"Ya, apa kamu tidak bisa membawa mobil manual?" Cielo menautkan alisnya. Rasanya tidak masuk akal.
"Bisa. Bukan itu maksudku. Aku kan tidak tahu jalanan di Bali!"
"Untuk apa kamu punya ponsel pintar?" Cielo mengeluarkan ponselnya dari tasnya dan menyetel GPS menuju ke alamat tempat wisata yang Ello maksud.
"Wah ternyata jauh juga ya. Kita tidak akan kesiangan kan?" tanya Ello.
"Ini kan masih pagi … menuju siang."
Ello memutar bola matanya. Lalu mobil pun melaju dengan cepat, meninggalkan parkiran hotel.
Cara Ello membawa mobilnya begitu nyaman, membuat Cielo jadi relaks. Ia menaruh ponselnya di tempat yang memang biasa dipakai untuk menaruh ponsel.