Ren hendak mengatakan sesuatu, tetapi ada Kei dan Nir datang dari luar.
"Pa, ini kan akhir pekan, apakah Nir boleh menginap di sini?" tanya Kei ketika mendekat ke ayahnya bersama Nir.
"Hm? Menginap?" tanya Ren untuk sekedar basa-basi saja.
"Iya, Pa, boleh?" Kei mengulum senyum penuh harap ke ayah angkatnya usai bertanya meminta izin lagi.
"Hm, ya sudah, silahkan aja." Ren mengangguk.
Sementara itu, Sya yang sudah terlanjur kesal sendiri, dia menghentak kakinya dan berjalan ke lantai atas.
"Ehh? Sya kenapa, Pa?" tanya Kei begitu dia menyadari bahwa adik angkatnya ternyata kesal. Apakah karena dia?
"Ohh, dia sedang geram dengan si gagak." Ren menyahut cepat agar Kei tidak buru-buru menyalahkan dirinya sendiri. Ren sangat memahami cara berpikir Kei.
"Ehh? Gagak?" Kei belum paham.
"Raven, Kei." Nir dengan baik hati menerangkan mewakili Ren. "Yang kemarin bikin Sya keki."
Gmn kalo kalian punya sohib spt Nir?