Setelah berpikir banyak di benaknya, Zan pun meneguhkan hatinya untuk tetap melanjutkan perjuangan dia mendapatkan haknya sebagai suami sah Gia.
Dia tidak akan menyerah walau Ren melakukan apapun pada keluarganya.
Cinta membuat dia kuat bertahan!
Ren? Tak perlu ditakuti. Toh, mereka masih sama-sama ras manusia, bukan?
Ren bukan golongan iblis, mutan maupun vampire, benar? Kalau bukan, maka tak perlu gentar pada orang yang sama-sama manusia. Toh, mereka masih sama-sama merasa lapar kalau sudah tengah hari perut belum juga diisi nasi.
Tertawa dengan candaannya sendiri, Zan pun mulai memantapkan hati. Dia tak boleh goyah. Dia wajib mempertahankan hubungan rumah tangga dia dengan Gia!
Terutama, dia ini pria! Dia ini lelaki dewasa! Sudah sepatutnya lelaki akan menunjukkan kekuatan mental dan fisiknya jika memang ini menyangkut harga diri.
Akan dia tunjukkan kepada Ren, seperti apa kualitas hati dan mental dia.