"Bertahanlah Ivy!" pekik Max seraya terus berlari secepat kilat menuju rumah kakeknya.
Meskipun dirinya masih dalam keadaan syok, karena ia sama sekali tak menyangka kalau Ivory adalah seorang duyung. Dia mengira gadis dengan kecantikan luar biasa itu hanyalah manusia biasa, tapi ternyata semua orang—yang telah mengetahui jati diri Ivory memilih untuk bungkam dan membiarkan Max terlihat seperti orang bodoh.
Dari kejauhan Max melihat Jeremiah berdiri di depan pintu rumahnya. Dengan kedua tangan berada di belakang tubuhnya. Menatap Max tajam, sambil tersenyum tipis. Senyum yang menggambarkan rasa bangga, karena telah berhasil membuat cucunya menguasai satu keahlian langka yang hanya akan didapat satu serigala saja tiap dua ratus tahun sekali.
Begitu keduanya sampai di hadapan Jeremiah, "cepat bawa dia masuk ke dalam!"
Max mengangguk patuh. Lelaki itupun membaringkan tubuh Ivory yang masih dalam bentuk setengah ikan dan setengah manusia ke atas pembaringan di kamar Max.