"Jangan! Kumohon ampuni aku. Aku hanya melakukan ... hanya melakukan ...."
"Hanya melakukan apa?" tanya Marion, dengan suara tegas. "Kau jangan berusaha memperdayaiku seperti apa yang kau lakukan pada William, Magenta. Sudah kukatakan, kau berurusan dengan musuh yang salah."
Magenta tak berkutik. Ia hanya menunduk dan tak berani menatap mata Marion yang mulai berkilat merah. Ia tahu, seekor serigala betina yang membalas dendam, lebih mengerikan dibanding puluhan Yeti yang menyerang secara random.
"Aku tidak memperdayamu, Nona ... siapa pun namamu. Aku hanya ingin ... hanya ingin ... apakah kau tahu kalau ini semua adalah rencana Amukhis? Kau tahu Amukhis, kan?"
"Aku tak peduli siapa Amukhis, dan keinginanku hanya memberimu pelajaran. Dan sekarang, aku sudah melakukannya."
Marion memejamkan mata sebentar.
"Shana," panggilnya, kemudian asap pekat mengelilingi tubuh Marion kemudian menghilang, meninggalkan Magenta yang masih menjerit berharap untuk dibebaskan.