"Masukkan janin itu ke dalam perutku, Drake. Cepat!" pekik Eleanor tak sabar. Bukan hanya lantaran harapannya untuk bisa memiliki keturunan dari Drake, melainkan karena nyeri tak terkira di area perutnya.
Rasanya seperti akan mati. Sama persis seperti ketika melahirkan Marion dulu.
Drake mengikuti apa yang dikatakan Eleanor, kemudian menutup kembali perut Eleanor yang menganga itu. Ia berharap saja apa yang direncanakan wanita itu bisa berhasil. Bukan karena ingin mendukung perbuatan Eleanor, melainkan ingin bayi itu hidup dan bisa merasakan terlahir ke dunia.
Drake tak tahu apa yang membuat Eleanor merencanakan semua itu, memasukkan janin Marion ke dalam perutnya. Berbagai hal tak masuk akal berseliweran di pikiran Drake. Karena memang semua benar-benar sulit diterima akal sehatnya.
Namun, bukan Eleanor namanya jika tidak melakukan hal gila.