Tải xuống ứng dụng
28.57% Dropping In A Dream / Chapter 10: Marahh

Chương 10: Marahh

(Di Dalam mimpi Eira)

Eira lagi-lagi berada di rumah yang sudah di tetapkan sebagai rumahnya dengan Lord, Eira melihat Lord duduk diam dan membaca sebuah novel hasil karya dari Eira. Eira mendekati Lord.

"Lord!" panggil Eira.

Lord hanya diam saja tanpa menjawab panggilan dari Eira.

"Apa itu kau Lord?" tanya Eira dan mendekati lelaki duduk membelakanginya itu.

Setelah melihat jika itu Lord, Eira pun merasa lega.

"Kenapa kau diam saja Lord, kenapa tidak menjawabku?" tanya Eira.

Lord hanya menatapnya dengan tajam.

"Kalau kamu seperti itu aku bingung Lord, kamu ini kenapa?" tanya Eira.

"Apakah menyenangkan berkencan dengan lelaki lain?" tanya Lord.

Eira pun terbelalak mendengar ucapan Lord.

"Kenapa kamu bisa tahu tentang itu Lord?" tanya Eira.

"Aku akan tahu semua aktivitas mu di kehidupan kamu Ra, mengapa kau mengahadiri hal seperti itu? apa aku tidak cukup?" tanya Lord.

"Apa maksudmu? Jadi kamu tidak tahu nyatanya bagaimana bukan?" tanya Eira.

"Yang aku tahu kau menghadiri kencan buta dengan seorang laki-laki," kata Lord.

"Lalu apa kah kencanku berhasil?" tanya Eira.

"Tentunya berjaan hingga selesai bukan, jangan mengelak!" kata Lord.

"Kamu ini kenapa sih, aku datang kamu malah marah seperti ini, tanpa bertanya terlebih dahulu kepadaku, apakah itu baik?" kata Eira.

"Jangan memancingku Eira, aku tidak mau lelaki mana pun menyentuhmu, apa kau mengerti!" teriak Lord sambil menutup novel dengan kasar.

"Tapi aku tidak di sentuhnya, bahkan aku pun tidak pernah menganggap itu sebagai kencan," jawab Eira dengan keras pada pungguh Lord yang perlahan meninggalkannya.

Eira pun duduk diam dan merasa bingung dengan tingkah Lord yang tiba-tiba marah dengan kejadian itu.

"Salah ku ini di mana coba?" tanya Eira bicara sendiri.

"Apa apaan dia?" lanjutnya.

"Arrghh sudah begini kenapa aku tidak juga bangun dari tidurku, rasanya ingin melarikan diri dari sini," kata Eira.

Setelah beberapa menit dia berdiam diri, akhirnya Eira pun berdiri dan pergi ke dapur.

"Kenapa juga perutku ini tidak bisa menahan lapar di saat seperti ini, rasanya ingin minum jus, tapi bagaimana cara membuatnya?" tanya Eira yang ingin membuat jus tetapi tidak tahu caranya.

Eira membuka kulkas dan mencari buah yang akan dia buat jus.

"Ahhh apakah strawberry? Aku suka ini!" kata Eira mengambil beberapa buah strawberry di dalam kulkas.

Eira pun mencuci buah itu dan membersihkannya dengan sangat bersih, tapi dia bingung setelah membersihkannya dia harus berbuat apa.

"Bagaimana cara membuat ini? Di mana ponselku aku ingin mencarinya di internet," gumamnya sambil mengambil ponsel.

"Ahhh setelah cuci bersih lalu di blender, tapi di mana blendernya ya," gumamnya sambil mencari blender ke semua laci dapur, eira menemukan blender berada di lemari kaca dan mengambilnya.

Eira kembali melihat poselnya.

"Semua bua di masukan ke blender dan di kasih air dan gula juga tambahkan susu?" kata Eira.

"Bagaimana jika susunya tidak perlu? Lebih segar tidak dengan susu, ahhh pakai Yougurt saja lah," kata Eira dan mengambil di kulkas.

"Setelah ini kita colokan ke lubang listrik dan di pencet," kata Eira.

Setelah selesai membuatnya Eira mencicipinya dan langsung memuntahkannya.

"Kenapa ini asin sekali?" kata Eira.

Ternyata Eira salah memasukan gula, dia maah memasukan garam ke dalam jus. Eira pun terlihat sedih dan tidak jadi minum jus, dia pun pergi ke ruang televisi dan menonton acara drama. Tak lama seteah Eira menyalakan televisi Lord keluar dari kamarnya dan melihat ada segelas jus strawberry di dekat tempat cuci piring, dia pun mencicipinya.

"Apa dia tidak bisa membuat jus?" tanya Lord dalam hati.

Akhirnya Lord membuatkan jus yang baru, ketika mendengar suara Lord, Eira pun mendekatinya.

"Lord apa kau sudah tidak marah?" tanya Eira.

Lord hanya diam saja dan Eira pun memanyunkan bibirnya.

"Apa kau bodoh? Kenapa garam kau masuk kan ke dalam jus?" tanya Lord.

Eira mendekati Lord.

"Garam sama gulamu ini sama, mana bisa aku membedakannya," jawab Eira.

"Ini namanya gula halus, besok aku kasih tulisan saja," kata Lord.

"Baiklah," jawab Eira.

"Sebenarnya aku juga tidak bisa membuatnya, tadi juga harus lihat ponsel," gumam Eira dalam hati.

"Apa kau lapar?" tanya Lord.

"Emmm," jawab Eira mengangguk.

"Duduklah, aku buatkan kamu makan," kata Lord.

Eira pun menurut karena tidak mau jika Lord marah lagi. Setelah setengah jam dia menunggu Lord pun datang dengan makanan di tangannya.

"Makanlah," kata Lord.

Eira pun memakannya dan menatap Lord, setelah makan Eira pun bertanya pada Lord.

"Apa kau sudah tidak marah lagi?" tanya Eira.

"Jika kau tidak akan pergi dengan lelaki lain lagi aku tidak akan marah," jawab Lord.

"Tidak bisa Lord, aku masih harus menemui empat lelaki lagi," jawab Eira.

"Mengapa?" Tanya Lord.

"Karena Ibu ku yang menginginkan aku untuk kencan buta," jawab Eira.

"Kau bisa menolak bukan?" tanya Lord.

"Tidak bisa, Ibuku akan menikahkan aku minggu depan jika aku menolak," jawab Eira.

"Menikah dengan siapa?" tanya Lord.

"Dengan pilihan Ibu," jawab Eira.

"Tapi aku tidak bisa melihatmu bersama dengan lelaki lain," kata Lord.

"Biarkan aku menyelesaikan semuanya Lord, aku tidak akan menghianati kamu kok, aku tidak akan jatuh cinta dengan yang lainnya," kata Eira.

"Aku tidak yakin dengan itu," kata Lord.

"Kau tidak percaya?" tanya Eira.

"Bukan begitu, harusnya kamu sadar jika hanya aku yang akan memilikimu," kata Lord.

"Bukankah seharusnya kau yang sadar jika kita hanya bertemu di mimpi saja, kita tidak bertemu di kehidupan nyataku, kau hanya di alam mimpiku Lord, biarkan aku menyelesaikan urusanku di dunia nyata, jangan menghalangi aktivitasku," kata Eira.

"Kau? Aku memang hanya ada di dalam mimpimu saja, tapi aku juga sudah katakan padamu aku akan datang dan menemui mu di dunia nyata," kata Lord.

"Kalau begitu buktikan!" kata Eira.

"Aku akan membuktikannya tapi tidak sekarang," jawab Lord dan menunduk.

"Bahkan kau tidak bisa muncul langsung di kehidupan nyataku bukan?" tanya Eira.

Lord pun diam saja, tiba-tiba Eira pun terbangun dari tidurnya.

"Jam berapa sekarang? Akhirnya aku keluar juga dari dalam mimpiku, apa-apaan dia begitu marah dengan kejadian semalam, lalu mengapa dia tahu jika aku bertemu dengan lelaki lain ya?" tanya Eira pada dirinya sendiri.

"Ahhh pusing memikirkannya, dia membuatku tidak mood hari ini," kata Eira dan masuk ke kamar mandi.

Setelah keluar dari kamar mandi dia pun menghadap ke cermin.

"Apa yang ku katakan tadi sudah keterlaluan ya? Tidak seharusnya aku bilang begitu bukan, pasti dia sekarang merasa sakit hati karena ucapanku, aku harus bagaimana, bahkan jika aku tidur dan menemuinya, itu tidak akan berhasil, aku sudah tidak mengantuk," kata Eira menyesali apa yang sudah dia katakan pada Lord.

Eira pun menggaruk kepalanya karena merasa menyesal.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C10
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập