Mentari pagi yang begitu cerah. Membuat senyum di wajah Ariela semakin terlihat cantik saja.
Wanita yang sedang hamil itu sudah berada di ruang makan. Ia sedang mengecek sarapan paginya. Kepala pelayan sangat berhati-hati, tidak ingin sampai istri bos mereka terluka dan kelelahan.
"Semua sudah siap. Biar saya yang selesaikan semua ini, Nyonya."
Ariela mengangguk. Ia kembali ke kamarnya sambil membawa minuman panas yang tadi sempat dibuatnya.
Ariela membuka pintu kamar, ia melihat suaminya yang sedang bersiap-siap.
"Nanti Lena datang ke sini. Tapi dia mau mampir ke studio dulu. Apa kamu ingin titip sesuatu?"
Ariela meletakkan cangkir minumannya. Ia membantu merapikan dasi suaminya.
"Tidak usah, aku sedang tidak ingin makan apa-apa. Aku hanya ingin kamu cepat pulang. Hari kelahiran anak kita semakin dekat. Aku sedikit takut, Rey."
Rey tersenyum. Ia menyentuh bahu istrinya.