Merasa penasaran dengan perkataannya, segera aku tanyakan maksudnya itu pada Mas Raka.
"Mas! Kenapa bicara seperti itu? Mas tidak akan pergi lagi kan? Mas Raka akan tetap tinggal bersamaku malam ini? Mas, mas tahu? Aku punya kabar bahagia untuk mas Raka? Aku …!"
"Ya, dan saya pun sama. Saya punya kabar baik untuk kamu terutama untuk saya. Makannya saya pulang sekarang." Potong mas Raka dengan begitu jutek.
Dia bilang bahwa dia memang punya kabar baik untukku, apa itu? Apakah kesehatan Omah Nilam kembali lagi, sehingga mas Raka pulang dan ingin membawakan makanan kesukaan Omah pada saat ke rumah sakit?
Atau dia sudah mencabut gugatan cerai untukku dari pengadilan? Iya, mungkin kabar baik itu yang ingin disampaikan oleh mas Raka.
"Kabar baik apa Mas?" Tanyaku dengan polosnya dan begitu bersemangat.
"Ikut saya! Kita bicara empat mata, tidak disini." Pinta mas Raka sambil melengos pergi meninggalkan aku juga bi Sukarti.