Warning!!!
This is BxB /LGBT /YAOI /GAY and MPREG too. So if u don't like it or don't like the writter plz enter the X button on your screen.
Sorry for many miss typo(s)
Happy Reading
Hope You Like it
Enjoy it
.
.
.
.
.
~YunBearLoveBooJae~
Suasana bandara tampak sibuk, dengan banyaknya orang yang berlalu lalang sambil membawa barang bawaan mereka. Di sudut bandara terlihat tiga orang yang sedang duduk menunggu, dengan raut bosan yang terpasang diwajah mereka.
Salah satu dari ketiga orang itu, yang memiliki tubuh montok berdiri dari duduknya.
"Yakkk!! Dimana tiang listrik berjalan itu? Kenapa belum sampai juga? Dia akan membuat kita terlambat, dasar tiang." gerutu Junsu sambil berjalan mondar-mandir tidak jelas.
Yoochun dan Kyuhyun hanya bisa menghela nafas sambil menunggu dengan bosan. "Duduklah Suie, dia akan datang sebentar lagi." ujar Yoochun memenangkan.
Junsu membalikkan tubuhnya menghadap Yoochun dan Kyuhyun yang duduk dikursi tunggu, sambil berkacak pinggang dengan wajah garangnya yang terlihat menggemaskan. "Ini sudah lebih dari 15 menit kita menunggu tiang listrik itu, dia bilang akan sampai dalam waktu 10 menit. Tapi coba lihat dia bahkan belum sampai dari tadi, dasar tiang listrik kurang ajar awas saja dia nanti aku akan..."
"Akan apa?" potong Changmin yang berdiri dibelakang Junsu.
Junsu refleks membalikkan tubuhnya kebelakang karena kaget. "Yakk!! Tiang listrik, bisakah kau tidak mengagetkan aku? Heh! Kau pikir ini jam berapa hah, kenapa kau baru datang." omel Junsu sambil menunjuk-nunjuk wajah Changmin.
Changmin menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Hehehe mian, tadi macet dijalan. Terus tadi aku mampir dulu di Minimarket untuk membeli sarapan, aku berangkat terburu-buru hingga melupakan sarapan makanya aku sarapan dulu di jalan tadi." jelas Changmin sambil nyengir tidak jelas.
Junsu hendak mengomel mendengar penjelasan Changmin, tapi Yoochun mendahuluinya. "Haah, sudahlah jangan berdebat, ayo kita masuk ke pesawat. Ini sudah telat, nanti kita bisa tertinggal." lerai Yoochun sambil bangkit dari kursi yang didudukinya.
"Kau benar Chunie, ayo kita masuk. Awas kau Chwang, aku akan memukulmu kalau kau telat lagi." ancam Junsu.
Changmin tersenyum tiga jari. "Ne, Ne, mian. Lebih baik kita masuk sekarang, ayo My Kyu," seru Changmin sambil menggandeng tangan Kyuhyun lembut.
"Ne." ucap Kyuhyun dengan wajahnya yang memerah sedikit.
Yoochun mengulurkan tanganya. "Ayo Suie." ajak Yoochun.
Junsu menyambut tangan Yoochun dengan wajah merona, dan tersenyum malu-malu. "Ayo."
Changmin, Kyuhyun, Yoochun, dan Junsu berjalan bergandengan sambil menyeret koper mereka ke arah gerbang tujuan mereka. Mereka memasuki pesawat dengan santai, dan berjalan menuju kursi mereka yang berada di Bisnis Class.
.
.
.
In the other place
Di hari libur yang cerah ini, Yunho keluar dari Apartementnya dengan memakai sweater turtle neck berwarna hitam yang dipadukan dengan jaket kulit berwarna coklat, dan celana jeans hitamnya yang sobek dibeberapa bagian.
Dia berjalan di kawasan sekitar Apartementnya dengan santai, dia mendengarkan musik melalui Headsheat yang terpasang di kedua daun telinganya. Yunho berjalan memasuki taman yang tidak jauh dari gedung Apartementnya, dia melihat-lihat sekeliling taman yang penuh dengan anak-anak yang sedang bermain.
Dia melanjutkan jalannya memasuki area taman, dan duduk dikursi taman yang kosong. Yunho memperhatikan sekeliling dengan seksama, hatinya terasa tentram melihat para anak kecil yang sedang bermain dengan riangnya.
Yunho tersenyum tipis melihat tiga orang anak kecil yang sedang bermain kejar-kejaran, yang berada tidak jauh dari tempat duduknya.
Brukk
Yunho melihat salah satu dari ketiga anak itu terjatuh tengkurap diatas tanah dan menangis, dia melepas Headsheatnya dan langsung bangkit dari tempat duduknya dan berlari kecil menghampirinya.
Yunho membalikkan badan anak kecil itu dan mendudukkannya. "Gwenchanayo?" tanya Yunho khawatir.
"Hiks hiks hiks gwen hiks chana." jawab anak kecil itu yang berusia sekitar 5 tahunan sambil mengusap air mata yang mengaliri pipi tembamnya.
"Youngie, appo?" tanya anak kecil bertubuh sedikit jangkung sedih.
Anak kecil yang dipanggil Youngie menggelengkan kepalanya pelan. "Aniyo, hyungie." jawabnya sambil menghapus sisa air mata dipipinya.
"Fyuuh, syukurlah jangan menangis lagi ne. Nanti akan Hwanie berikan permen cokelat, untuk Youngie." ucap Anak kecil bertubuh sedikit gempal.
"Ne." ujar anak kecil yang dipanggil Youngie itu.
"Ahjussi, Khamsahamnida telah membantu adik sepupuku." ucap anak kecil bertubuh jangkung.
Yunho tersenyum kecil. "Ne, Cheonmayo. Siapa nama kalian?"
"Naneun Park Seongwoo ini adik sepupuku Kim Jaehwan, dan ini juga adik sepupuku Oh Jinyoung." jawab anak kecil bertubuh jangkung alias Seongwoo.
"Nama Ahjussi Yunho, salam kenal ya." ujar Yunho sambil membantu Jinyoung berdiri.
"Khamsahamnida Ahjussi." ucap Jinyoung sambil membungkuk.
"Ne, lain kali hati-hati ya." ujar Yunho mengingatkan.
"Ne, Ahjussi. Kami pamit dulu ya, aku takut Umma kebingungan mencari kami, Annyeonghaseyo Ahjussi." pamit Seongwoo.
"Ne, Annyeonghaseyo. Hati-hati ya." jawab Yunho sambil melambaikan tangannya.
'Andai aku punya anak laki-laki seperti mereka, pasti menyenangkan.' batin Yunho.
.
.
.
In Japan
"Umma." panggil Daehan kepada Jaejoong yang sedang membaca buku diperpustakaan.
"Hm, waeyo Daehanie," jawab Jaejoong sambil menutup bukunya.
Daehan menatap Jaejoong ragu-ragu. "Umma... Appa... Eoddi? Kapan Appa pulang?" tanya Daehan ragu-ragu.
Mata Jaejoong membesar. "Memang... Memangnya ke-napa Daehanie berta-tanya ini kepada Umma?" tanya Jaejoong sedikit terbata karena kaget.
"Daehan ingin sekali seperti teman-teman di sekolah, mereka berangkat diantar oleh Appa mereka. Lalu mereka juga sering dicium pipinya, dan sangat disayangi oleh Appa mereka. Kenapa Daehan, Minguk, serta Manse tidak pernah seperti itu? Daehan juga ingin merasakannya Umma,", jelas Daehan sambil menunduk sedih.
Jaejoong tersenyum lembut. "Nanti, Appa pasti akan pulang dari Luar Negeri dengan membawa banyak mainan serta makanan untuk Daehan, Minguk, serta Manse. Sebentar lagi Daehan akan bertemu Appa, dan Appa akan tinggal bersama kita untuk selamanya." ucap Jaejoong sambil mengelus rambut Daehan lembut.
"Jinja? Yaksok?" Daehan memandang Jaejoong dengan mata polosnya.
"Ne, yaksok." ujar Jaejoong.
TBC
— Chương tiếp theo sắp ra mắt — Viết đánh giá