Mata Arabella terasa kabur saat mendengar nama Kakek dan Ibunya terlontar dari bibir Javis. Sudah lebih dari tiga puluh tahun sejak terakhir kalinya Arabella mendengar nama itu keluar dari orang yang benar-benar peduli pada mereka, karena sebelum terlahir kembali saat disiksa Arabella hanya mendengar nama Ibu dan Kakeknya dari mulut Vivaldi, Rose, dan anak-anaknya yang menghina keluarga Falzen.
Air mata Arabella jatuh berhamburan, ia terisak kencang. Tak seperti biasanya Arabella yang tenang dan mengontrol ekspresinya, kali ini gadis itu benar-benar lepas kendali. Tidak lain alasannya karena mendengar nama keluarganya yang telah tiada.
Julian dan Orchidia terkejut melihat reaksi Arabella. Dan mereka merasa sekarang Arabella tak sekadar bersandiwara. Tanpa kata, Orchidia mendudukkan dirinya di kasur Arabella dan memeluk gadis itu.
"Tidak apa-apa, Arabella. Kami akan melindungimu," bisik Orchidia lembut. Ia bisa merasakan tubuh Arabella yang bergetar dalam pelukannya.