Ardina berjalan memasuki sebuah ruangan, dan lalu di sana ada lorong putih. Jalan menuju reinkarnasi.
Rail, ada perasaan bergemuruh yang mendadak muncul. Ada rasa penyesalan juga yang ikut hadir untuk mengaduk rasa di hatinya. Malaikat maut itu seolah tidak rela di tinggalkan Ardina, ia berlari dan masuk kedalam. Memeluk erat Ardina dari belakang. Gadis itu tersentak.
"Jangan pernah kau melupakan aku, Ardina. Jangan pernah lupa tentangku dan kisah kita bila kamu hilang ingatan setelah reinkarnasi. Tetaplah pada perasaanmu seperti saat ini untukku, tetap untukku hingga kau dan aku bisa bersama lagi!" Ungkap perasaan hati Rail yang enggan kehilangan kekasih seharinya itu.
Ardina terdiam, ada butiran bening yang menggugah di setiap perasaannya. Hingga air bening nan suci itu terjatuh. Tangan Ardina mulai menyentuh tangan Rail, menggenggamnya sangat lama.