Rail terdiam, lalu merenung. Cukup lama, sampai Rafael dan Michael mulai bosan dengan sikap bertele-telenya itu. Terlalu lama berpikir. "Ayo Michael, kita pergi. Biarkan saja dia berpikir sampai bulukan di tempat ini." Rafael menarik kerah baju Michael dan pergi dari kantin yang sudah mulai sepi.
"Aaah ... " sepertinya ia sudah tau apa yang harus ia lakukan. Tetapi, saat ia sudah menemukan cara, kedua temannya sudah tidak ada di tempat. Rail celingukan, mencari kedua sahabatnya itu. "Kemana mereka?" Tanya Rail mulai menyadari kedua sahabatnya meninggalkannya saat dia berpikir.
"Sial, ternyata mereka ninggalinku." Gerutunya. Lalu pergi meninggalkan kantin.
****
Ardina masih harap-harap cemas. Pengumuman kelulusan belum juga keluar. Sudah satu jam ia menunggu di halaman sekolah. Semua cemas dan kuatir.