Beberapa hari setelah kandasnya hubungan yang selama ini dia jalin bersama dengan Jonathan, Jihan tak henti-hentinya menghabiskan waktu dengan melamun, menggalau dan juga bersedih. Bahkan beberapa kali juga gadis itu terlihat hanya melamun saja di sepanjang harinya. Seperti saat ini, bahkan tengah mengikuti kelas pembelajaran pun angan Jihan entah ke mana.
Mr. Rudy yang sejak tadi mengampu mencoba untuk memanggil nama Jihan. Tetapi bukannya menyahut, gadis itu justru terus menatap ke arahnya tanpa berkedip dengan pandangan begitu kosong.
"Hei!" Mr. Rudy yang merasa geram sontak melempar spidol di tangannya ke arah meja Jihan hingga menimbulkan bunyi yang sontak membuat gadis itu terpekik kaget di tempatnya.
"Astaga!" Jihan memegangi dadanya sendiri. Melihat Mr. Rudy sedang menatap le arahnya gadis itu segera berkata, "Iya Pak?"