***
Arkhano melirik Aletta yang asik melihat pemandangan kota dari ketinggian di jendela besar. Pria yang sedang menelepon layanan kamar itu tersenyum tipis. "Tambah sandwich isi tuna dan sayurannya dua buah," katanya. "Ya, ditunggu. Terima kasih," sambungnya yang kemudian menutup sambungan telepon, lalu memasukkan ponselnya ke saku celana dan berjalan ke arah Aletta.
Arkhano merengkuh tubuh Aletta yang tinggi semampai itu dengan erat dan membenamkan kepalanya di ceruk leher sang gadis.
"Sia-sia, Arkhano, karena aku masih marah padamu," kata Aletta menghela napas pelan dan tetap memandang keramaian Jakarta di bawah sana.
"Aku tahu," jawab Arkhano mencium pelan leher Aletta yang membuat gadis itu menjauhkan lehernya. "Aku memesan sandwich dan nasi goreng. Kamu hanya makan kue tadi. Takutnya belum kenyang," katanya.
Aletta terdiam sejenak dan diam-diam melirik pria itu dari sudut matanya. "Terima kasih," ujarnya pelan.