.
.
.
Mu Shenan yang tengah duduk di sofa sambil memegang dokumen yang baru saja disodorkan oleh manajer Ri sontak terkejut dengan suara tangisan yang samar-samar di dengarnya.
Suara ini...
"Tuan Mu, untuk proyek taman kota, apakah tidak lebih baik jika kita berdua pergi ber-", sebelum menyelesaikan kalimatnya, perkataan manajer Ri telah dipotong terlebih dulu oleh Mu Shenan.
"Tunggu!", Mu Shenan terlihat meletakkan kembali dokumen itu dan menoleh ke arah di mana Shen Yiyi berada.
Tanpa mengetahui maksud Mu Shenan, manajer Ri tetap ingin menyampaikan gagasannya yang tadi sempat terpotong sebentar. Sungguh, ia sangat ingin Mu Shenan bisa pergi meninjau lokasi proyek itu bersama dirinya.
"Apakah anda bisa meninjau lokasi proyek bersam-"
"Kau keluarlah dulu.", Mu Shenan terdengar kembali memotong perkataan manajer Ri dengan nada yang terdengar begitu tegas.