📌 PART 47
Setelah dua minggu berada di kampung , Nik pun membawa Humaira pulang ke rumah semula . Akhir-akhir ini Humaira seperti kelihatan lemah , wajahnya pun kurang ceria seperti dulu , asyik nak bekurung dalam bilik , dan yang paling penting , sikap nyaa selalu ingin bermanja . Nik pun bekerja seperti biasa dan bersarapan di luar kerana Humaira tidak larat untuk masuk dapur .
Humaira yang masih lena tidur akhirnya terbangun kerana tekak nya yang terasa mual , dia pun bingkas bangun ke bilik air . Wajahnya di pegang sambil melihat ke cermin , "𝖧𝗆𝗆 , 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗆𝗎𝗄𝖺 𝗇𝗂 𝗉𝗎𝖼𝖺𝗍 𝗃𝖾 . 𝖡𝖺𝖽𝖺𝗇 𝗇𝗂 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝖺𝗌𝗒𝗂𝗄 𝗇𝖺𝗄 𝗍𝗎𝗆𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗃𝖾 , 𝖺𝗁𝗁 .. 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗇𝗂𝗂 , 𝗍𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝗋𝖺𝗌𝖺 𝗉𝗎𝗇 𝗆𝗎𝖺𝗅-𝗆𝗎𝖺𝗅 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗇𝗂" . Keluh Humaira , lantas dia membasuh mukanya dan memberus gigi nya .
Nik yang sedang menyiapkan kerja nya terus berasa tidak sedap hati , lntas intercom di tekan untuk memanggil PA nya masuk ke dalam ruangannya . Tidak lama kemudian , wajah Imelda terus muncul di muka pintu dan masuk ke dalam setelah menerima arahan . "𝖸𝖺 𝖳𝖾𝗇𝗀𝗄𝗎 , 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝖳𝖾𝗇𝗀𝗄𝗎 𝗉𝖺𝗇𝗀𝗀𝗂𝗅 𝗌𝖺𝗒𝖺 ?" . Tanya Imelda sopan dengan membawa sebuah buku nota di tangannya . "𝖠𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗎 𝖼𝗁𝖾𝖼𝗄 𝗃𝖺𝖽𝗎𝖺𝗅 𝖺𝗄𝗎 𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗇𝗂" . Balas Nik dengan nada mendatar , namun kelihatan dari riak wajah kacak seperti merisaukan sesuatu .
"𝖧𝖺𝗋𝗂 𝗇𝗂 𝖳𝖾𝗇𝗀𝗄𝗎 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝖺𝗉𝖺-𝖺𝗉𝖺 𝗃𝖺𝖽𝗎𝖺𝗅 , 𝗆𝖾𝖾𝗍𝗂𝗇𝗀 𝗉𝗎𝗇 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 , 𝖻𝗂𝗌𝗇𝖾𝗌 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝗁𝖺𝗇𝖽𝗅𝖾 𝗍𝗎 𝗉𝗎𝗇 𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆 𝗉𝗋𝗈𝗌𝖾𝗌 𝗇𝖺𝗄 𝗌𝗂𝖺𝗉 𝖽𝖺𝗁" . Jelas Imelda sambil menutup semula buka nota nya . "𝖮𝗄𝖺𝗒 𝗀𝗈𝗈𝖽 . 𝖡𝗂𝗅𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝖺𝗉𝖺-𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗍𝖺𝗇𝖽𝖺 𝗍𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 , 𝗄𝖺𝗎 𝗌𝗂𝗆𝗉𝖺𝗇 𝗃𝖾 𝖺𝗍𝖺𝗌 𝗆𝖾𝗃𝖺 𝗇𝗂 . 𝖠𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁" . Pinta Nik sambil tangannya mengemas segala kertas dan juga dokumen yang sedikit berselerak di atas meja nya . "𝖡𝖺𝗂𝗄𝗅𝖺 𝖳𝖾𝗇𝗀𝗄𝗎" . Jawab Imelda ringkas dan berlalu keluar dari ruangan bos nya .
Setelah membersihkan diri , Humaira merebahkan semula tubuh nya di atas katil , selimut di tarik ke atas bagi menutup separuh tubuhnya . Kepalanya masih terasa berdenyut-denyut , "𝖴𝗀𝗁𝗁 , 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝖭𝗂𝗄 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 𝗄𝖾 ?" . Kata Humaira sambil mencari telefonnya di bawah bantal . Setelah jumpa , dia pun menghidupkan telefon redmi nya , terpampang di lockscreen telefonnya menunjukkan gambar nya bersama Nik masa di kampung tempoh hari . Nik yang memakai baju merun lengan pendek serta bertopi hitam itu sambil mengukirkan senyuman lebar yang menampakkan barisan gigi nya yang putih dapat menampakkan lagi kekacakan dari wajah suaminya itu . Manakala Humaira pula yang sedang merangkul bahu Nik sambil menunjukkan tangan peace . Dia pun memakai warna baju yang sama namun Humaira hanya memakai hoodie serta di padankan dengan tudung shawl berwarna hitam . Humaira tersenyum sambil menatap gambar mereka , "𝖨 𝗅𝗈𝗏𝖾 𝗒𝗈𝗎 𝗌𝗈 𝗆𝗎𝖼𝗁 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 . 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝖻𝖺𝗁𝖺𝗀𝗂𝖺 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍-𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝖽𝖺𝗉𝖺𝗍 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 . 𝙏𝙚𝙣𝙜𝙠𝙪 𝙉𝙞𝙠 , 𝙈𝙧 . 𝘿𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 , 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖽𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗎 𝗅𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗃𝖺𝗍𝗎𝗁 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺" . Ucap Humaira , dia pun meletakkan semula telefonnya di tepi .
Baru saja ingin memejamkan mata , pintu bilik terus di kuak dari luar , Humaira terus bangun separuh , melihat wajah Nik yang muncul , bibirnya terus mengukirkan senyuman manis . Dia pun perlahan-lahan mengubah posisi nya ke duduk , Nik menghampiri Humaira yang masih tersenyum , dia melabuhkan punggungnya berhadapan Humaira namun berada di tepi . "𝖠𝗐𝖺𝗅 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄" . Tanya Humaira dengan senyuman di bibirnya . "𝖲𝖺𝗃𝖺 , 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗋𝗂𝗇𝖽𝗎 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀" . Balas Nik , lalu tangannya memegang tangan Humaira , tangan isterinya di kucup lembut . "𝖡𝖺𝗋𝗎 𝗃𝖾 𝗉𝖺𝗀𝗂 𝗍𝖺𝖽𝗂 𝗃𝗎𝗆𝗉𝖺 , 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄-𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 𝖽𝖺𝗁 𝗋𝗂𝗇𝖽𝗎 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄" . Sahut Humaira sambil matanya memandang wajah kacak suaminya .
"𝖭𝖺𝗆𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂 𝗂𝗌𝗍𝖾𝗋𝗂 , 𝗉𝗂𝗌𝖺𝗁 𝗄𝖾𝗃𝖺𝗉 𝗉𝗎𝗇 𝗋𝖺𝗌𝖺 𝗍𝖺𝗄 𝗌𝖺𝗇𝗀𝗀𝗎𝗉 , 𝖺𝗉𝖺𝗅𝖺𝗀𝗂 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀 , 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗍𝖺𝗄 𝖿𝗈𝗄𝗎𝗌 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 𝖽𝗂 𝖻𝗎𝖺𝗍𝗇𝗒𝖺" . Jawab Nik sambil tersenyum manis . Humaira melepaskan tangannya dan terus memeluk tubuh Nik , kepala nya di letakkan di dada bidang suaminya , wangian perfume lelaki nya terus membuat kan dia nyaman dan selesa bila berada dalam pelukan suaminya sendiri . Nik pun membelai lembut kepala Humaira , pelukannya di erat kan , sungguh dia mencintai Humaira , seorang perempuan yang sempurna di matanya serta perempuan yang paling berharga di dunia . "𝖨 𝗅𝗈𝗏𝖾 𝗒𝗈𝗎 𝗌𝗈 𝗆𝗎𝖼𝗁 𝗌𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀" . Ucap Nik lembut , bibirnya mencium lama ubun-ubun Humaira . "𝖨 𝗅𝗈𝗏𝖾 𝗒𝗈𝗎 𝗌𝗈 𝗆𝗎𝖼𝗁 𝗍𝗈𝗈 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀" . Balas Humaira yang berada dalam pelukan suaminya .
Mereka pun meleraikan pelukan masing-masing , Nik menatap wajah Humaira , tangannya mengusap lembut pipi mulus Humaira . "𝖲𝖾𝗃𝖺𝗄 𝗎𝗆𝗆𝗂 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝖻𝗂 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆 𝗄𝖾𝗆𝖺𝗅𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 12 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 𝗅𝖺𝗅𝗎 , 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗁𝗂𝗅𝖺𝗇𝗀 𝗁𝖺𝗅𝖺 𝗍𝗎𝗃𝗎 , 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗍𝗎 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆 𝗎𝗌𝗂𝖺 13 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 . 𝖠𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗁𝗂𝗅𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗌𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗎𝗆𝗆𝗂 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝖻𝗂 , 𝗇𝖺𝗌𝗂𝖻 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝗎𝗇𝖼𝗅𝖾 𝖥𝗂𝗋𝖽𝖺𝗎𝗌 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗃𝖺𝗀𝖺 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗍𝗎 . 𝖣𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗌𝗂𝗍𝗎𝗅𝖺 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗅 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 , 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺𝗉 𝖽𝗂𝖺 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝖺𝖽𝗂𝗄 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗇𝖽𝗂𝗋𝗂 . 𝖠𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗄𝗍𝖺𝗎 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝗂𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝗌𝗂𝗆𝗉𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 , 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗌𝖾𝗆𝗎𝖺 𝗍𝗎 𝗍𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗇𝗍𝗂𝗇𝗀 , 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗉𝖾𝗇𝗍𝗂𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖺𝖽𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗁𝖺𝖽𝗂𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆 𝗁𝗂𝖽𝗎𝗉 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 , 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗋𝖺𝗌𝖺 12 𝗍𝗁𝗎𝗇 𝗅𝖺𝗅𝗎 𝗍𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗄𝖾𝗆𝖻𝖺𝗅𝗂 . 𝖣𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗍𝗎 𝗃𝗎𝗀𝖺𝗄 𝗅𝖺 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗎𝖻𝖺𝗁 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝖽𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 , 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗄 𝗌𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗃𝖺𝗍𝗎𝗁 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗌𝗂𝗄𝖺𝗉 𝖽𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗎 , 𝗍𝗁𝖺𝗇𝗄𝗌 𝗌𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀" . Terang Nik lagi , dia mencium lama dahi Humaira .
"𝖱𝖺𝗌𝖺𝗇𝗒𝖺 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝖽𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗎 𝗅𝖺 𝗌𝖾𝗀𝖺𝗅𝖺-𝗀𝖺𝗅𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗋𝗂𝗉𝖺𝖽𝖺 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 , 𝗌𝗈 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗉𝗎𝗇 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗇𝖺𝗄 𝖽𝗂 𝖻𝖺𝗀𝗂𝗍𝖺𝗎 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗉𝗎𝗇 𝖽𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗎 𝗌𝖾𝗆𝗎𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖺𝗇 . 𝖯𝖺𝗌𝖺𝗅 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝗍𝗎 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗁𝖺𝗋𝖺𝗉 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝖺 𝗅𝖺𝖺 , 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖺𝖺𝖿𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖾𝗌𝗂𝗅𝖺𝗉𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝖾𝗋𝗆𝖺𝗌𝗎𝗄𝗅𝖺 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆" . Kata Humaira dengan senyuman pucat di bibirnya . Namun masih kelihatan rupa paras nya yang cantik serta bersih . "𝖪𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗂𝗍𝗎 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗇𝖺𝗄 , 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖼𝗎𝖻𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗋𝖾𝗄𝖺 𝖻𝖾𝗋𝖽𝗎𝖺" . Balas Nik dengan senyuman lebar yang meniti di bibirnya .
𝗣𝗢𝗩 𝗥𝗘𝗔𝗡𝗔 .
"𝖬𝗎𝗆𝗆𝗒 , 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒" . Panggil Reana sambil melabuhkan punggung nya di sofa ruang tamu . Wajah tua Tengku Firdaus serta puan Mariana di pandang silih berganti . "𝖪𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗇𝗂 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 ? 𝖺𝖽𝖺 𝖻𝖾𝗇𝖽𝖺 𝗉𝖾𝗇𝗍𝗂𝗇𝗀 𝗄𝖾 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗇𝖺𝗄 𝖽𝗂 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 𝖽𝖺𝗇 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 ?" . Tanya puan Mariana yang menanti dengan penuh semangat . "𝖧𝖺'𝖺𝗁 , 𝗇𝖺𝗆𝗉𝖺𝗄 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗌𝖾𝗋𝗂𝗈𝗎𝗌 𝗃𝖾 𝗆𝗎𝗄𝖺 𝗍𝗎" . Sampuk Tengku Firdaus pula .
"𝖧𝗆𝗆 , 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝗂𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗃𝖺𝗄 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝖻𝖾𝗋𝖼𝗎𝗍𝗂 . 𝖬𝗎𝗆𝗆𝗒 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 𝗌𝖾𝗍𝗎𝗃𝗎 𝗍𝖺𝗄 ? 𝗅𝖺𝗀𝗂𝗉𝗎𝗇 𝗆𝖺𝗌𝖺𝖺𝗅𝖺𝗁 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 𝖭𝗂𝗄 𝗉𝗎𝗇 𝖽𝖺𝗁 𝗌𝖾𝗅𝖾𝗌𝖺𝗂 , 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗅𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗌𝖺𝖺𝗅𝖺𝗁 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁" . Kata Reana sambil meramas jari jemarinya . Tengku Firdaus dan juga puan Mariana saling berpandangan , "𝖮𝗄𝖺𝗒 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 , 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗎𝗋𝗎𝗌𝗄𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗋𝖼𝗎𝗍𝗂𝖺𝗇 𝗍𝗎 , 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂𝗉𝗎𝗇 , 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝖻𝖺𝗐𝖺" . Balas Tengku Firdaus teruja . "𝖸𝖾𝖺𝗒𝗒𝗒 !!! 𝖻𝖾𝗌𝗍𝗇𝗒𝖺𝖺 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝖻𝖾𝗋𝖼𝗎𝗍𝗂𝗂𝗂 !! 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝖿𝗂𝗄𝗂𝗋-𝖿𝗂𝗄𝗂𝗋 𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗎𝗅𝗎 𝗍𝖾𝗆𝗉𝖺𝗍 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗌𝗎𝖺𝗂 . 𝖳𝗁𝖺𝗇𝗄 𝗒𝗈𝗎 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 , 𝗌𝖺𝖺𝖺𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀𝗀𝗀 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒" . Riang Reana sambil memeluk Tengku Firdaus . "𝖠𝗅𝖺𝖺 , 𝗌𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝖽𝖽𝗒 𝗃𝖾 𝗄𝖾 ? 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒 𝗇𝗂 𝗍𝖺𝗄 𝗌𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗁" . Sahut puan Mariana dengan nada acah-acah merajuk .
Reana yang mendengar mummy nya itu terus pergi ke arah puan Mariana lantas memeluk tubuh mummy nya juga . "𝖧𝗁𝖾𝗁𝗁𝖾𝗁𝖾 , 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝗉𝗎𝗇 𝗌𝖺𝖺𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀𝗀𝗀 𝗆𝗎𝗆𝗆𝗒𝗒 𝖽𝗎𝗇𝗂𝖺 𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋𝖺𝗍" . Kata Reana yang memeluk erat mummy nya sambil wajahnya di rapatkan dengan wajah tua mummy nya . "𝖯𝖾𝗋𝗀𝗂𝗅𝖺 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝗍𝖾𝗆𝗉𝖺𝗍 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗌𝗎𝖺𝗂 , 𝖻𝗂𝗅𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝖽𝖺𝗉𝖺𝗍 , 𝗁𝗎𝗃𝗎𝗇𝗀 𝗆𝗂𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗇𝗂 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗀𝖾𝗋𝖺𝗄 𝖽𝖺𝗁" . Pinta Tengku Firdaus sambil memandang surat khabar yang di pegangnya . "𝖮𝗄𝖺𝗒 , 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝗇𝖺𝗂𝗄 𝖽𝗎𝗅𝗎" . Pamit Reana dan terus berlari kecil seperti budak-budak . Puan Mariana hanya menghantar anaknya dengan sepasang mata , "𝖧𝖺𝗂𝗁𝗁 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗅𝖾𝗀𝖺 𝗅𝖺 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗂 𝖻𝖺𝗇𝗀 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝗎 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗄𝖾𝗅𝗂𝗉 𝗆𝖺𝗍𝖺 𝗃𝖾 𝖽𝗂𝖺 𝗌𝖾𝖽𝖺𝗋𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗄𝗂𝗍𝖺 , 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖭𝗂𝗄 𝖻𝖾𝗋𝗎𝗇𝗍𝗎𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗉𝖺𝗍 𝗂𝗌𝗍𝖾𝗋𝗂 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝗎 , 𝗌𝖾𝗃𝗎𝗄 𝗁𝖺𝗍𝗂 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖻𝗂𝗅𝖺 𝗍𝖾𝗇𝗀𝗈𝗄 𝖱𝖾𝖺𝗇𝖺 𝗁𝖺𝗉𝗉𝗒 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗍𝗎" . Kata puan Mariana sambil menyandarkan tubuhnya di sofa . "𝖧𝗆𝗆 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝗎 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝗉𝗎𝗇 𝖻𝖺𝗂𝗄 , 𝗌𝖾𝗌𝗎𝖺𝗂 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍𝗅𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖭𝗂𝗄" . Puji Tengku Firdaus pula .
𝗣𝗢𝗩 𝗛𝗔𝗭𝗜𝗠 𝗗𝗔𝗜𝗠 .
"𝖬𝖺𝗄 , 𝖺𝖻𝖺𝗁 , 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖨𝗆 𝖻𝖺𝗐𝖺 𝗆𝖺𝗄 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝖻𝖺𝗁 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝖻𝖾𝗋𝖼𝗎𝗍𝗂 𝗇𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗄 ?" . Kata Hazim yang sedang menjamu selera pada petang itu bersama Hj . Samsul dan juga makcik Zaitun . "𝖬𝖺𝗄 𝗍𝗎 𝗂𝗄𝗎𝗍 𝗃𝖾 𝖨𝗆 , 𝖺𝖻𝖺𝗁 𝗄𝖺𝗆𝗎 𝗇𝗂 𝗁𝖺𝖺 , 𝗌𝗎𝗌𝖺𝗁 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗇𝖺𝗄 𝖽𝗂 𝖺𝗃𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖻𝖺𝖻 𝖻𝖾𝗃𝖺𝗅𝖺𝗇 𝗃𝖺𝗎𝗁" . Balas makcik Zaitun lalu meletakkan lauk di pinggan nya . "𝖬𝖺𝗇𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝖺𝖻𝖺𝗁 𝗌𝗎𝗌𝖺𝗁 𝗇𝖺𝗄 𝖽𝗂 𝖺𝗃𝖺𝗄 𝖻𝖾𝗃𝖺𝗅𝖺𝗇 𝗃𝖺𝗎𝗁 , 𝖺𝖻𝖺𝗁 𝗈𝗄𝖺𝗒 , 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗁 𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺 𝗃𝖺𝗅𝖺𝗇-𝗃𝖺𝗅𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝖻𝖾𝗋𝖼𝗎𝗍𝗂" . Kata Hj . Samsul pula yang menyetujui dengan ajakan Hazim . "𝖠𝗅𝗁𝖺𝗆𝖽𝗎𝗅𝗂𝗅𝗅𝖺𝗁 , 𝖻𝖺𝗀𝗎𝗌𝗅𝖺 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗍𝗎 , 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 𝖨𝗆 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝗅𝖺 𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆 𝗂𝗇𝗍𝖾𝗋𝗇𝖾𝗍" . Balas Hazim sambil menyuapkan nasi ke dalam mulut nya .